Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Memprihatinkan, Wanita Ini Tinggal di Gubuk Reyot Bersama Dua Anaknya yang Masih Balita

Sebuah gubuk berbahan kayu seluas kurang lebih dua meter persegi terlihat saat melewati perlintasan kereta api di Dusun Tapen RT 14, Argorejo, Sedayu.

Editor: Sugiyarto
zoom-in Memprihatinkan, Wanita Ini Tinggal di Gubuk Reyot Bersama Dua Anaknya yang Masih Balita
Facebook Info Cegatan Jogja | Arief Ar / Tribunjogja.com | Anas Apriyadi
Zuniatun (35) tinggal bersama dua orang anaknya di sebuah gubuk reyot di Dusun Tapen RT 14, Argorejo, Sedayu 

Adapun sebelum gempa Bantul 2006 silam, Atun sempat merantau ke Malaysia untuk bekerja.

Di perantauan Atun bertemu Gabriel, seorang pria asal NTT dan menikah siri dengannya.

Bersama suaminya, Atun sempat tinggal di Polaman dan memiliki tiga anak.

Setelah hidup bersama sekian tahun dan tidak berhasil mengurus pernikahan secara resmi, keduanya memutuskan hidup sendiri-sendiri.

"Saya sekarang tidak dinafkahi, anak-anak juga tidak pernah dikasih duit," ujar Atun.

Atun pun kemudian ingin tinggal di rumah sendiri di bekas rumahnya dulu yang telah ambruk di Tapen. Karena kurangnya dana, Atun belum bisa membangun rumah secara permanen.

Berita Rekomendasi

Kini baru menyisakan pondasi rumah yang belum jadi tak jauh dari gubuknya.

"Gubuknya saya bikin sendiri rencananya dulu buat dapur, pondasi ini dari bapaknya tapi kehabisan bahan belum selesai," ungkapnya.

Untuk memenuhi kebutuhan hidup sehari-hari, Atun yang kini hanya sibuk mengasuh kedua anaknya dan tidak bekerja mengandalkan bantuan makanan dan kebutuhan sehari-hari dari tetangga dan warga dusun Tapen.

"Inginnya tetap punya pekerjaan kalau nanti anak-anak sudah agak besar supaya bisa disambi," terangnya.

Kondisi tempat tinggal Atun yang dianggap kurang layak untuk membesarkan kedua anaknya juga mengundang perhatian warga Tapen untuk membantu.

Warga Tapen, menurut Atun sudah berencana membuatkan rumah yang lebih layak dengan dinding gedek usai lebaran nanti di pondasi rumah yang sebelumnya telah dibuat.

Bahkan beberapa hari yang lalu ada warga yang memberi TV, namun belum bisa digunakan karena aliran listrik yang dialirkan ke gubuknya dari rumah tetangga baru bisa digunakan untuk penerangan sebuah lampu.

Halaman
123
Tags:
Sumber: Tribun Jogja
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2025 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas