TRIBUNNEWS.COM, SURABAYA - Koalisi Majapahit akan mengopyok ulang nama-nama bakal calon yang akan diusung dalam Pilwali Surabaya.

Ini dilakukan setelah ada kepastian bahwa PDIP resmi mengusung pasangan Tri Rismaharini dan Whisnu Sakti Buana (RW).

Ketua DPD Partai Gerindra Jatim Soepriyatno mengatakan, kocok ulang nama-nama bakal calon harus dilakukan agar pasangan yang diusung enam parpol yang tergabung dalam Koalisi Majapahit, yakni Demokrat, Gerindra, PKB, PKS, Golkar, dan PAN benar-benar punya layak ditandingkan melawan RW.

"Nama yang dikocok adalah semua dari mereka yang mendaftar sebagai Cawali dan Cawawali lewat enam parpol Koalisi Majapahit," ujarnya, kepada Surya, Kamis (9/7/2015) malam.

Selain itu, tidak menuntup kemungkinan nama-nama calon alternatif lainnya juga akan dibahas.

"Semua itu nanti akan dibicarakan bersama oleh pimpinan parpol koalisi," jelasnya.

Karena dinilai mendesak, dalam Minggu ini, kata Soepriyatno, pimpinan parpol koalisi di tingkat provinsi akan menggelar pertemuan.

"Itu nanti akan jadi pertemuan pertama pimpinan parpol paska pasangan Risma-Whisnu resmi diusung oleh PDIP," tegas politisi, yang juga Anggota DPR RI ini.

Sekretaris DPW PKB Jatim Thoriqul Haq menjelaskan, sampai saat ini partainya masih punya komitmen dengan Koalisi Majapahit. Namun dinamika politik yang terjadi juga akan jadi pertimbangan partainya dalam menentukan sikap menyikapi Pilwali Surabaya.

"Untuk keputusan final siapa pasangan yang diusung, ada di DPP masing-masing," terangnya.

Untuk itu, setelah PDIP resmi mengusung pasangan RW, pimpinan parpol akan segera melakukan komunikasi politik dengan parpol lain sesuai dengan ranahnya masing-masing.

Terkait usulan kocokk ulang nama-nama pasangan yang akan diusung Koalisi Majapahit, Thoriq menilai hal itu merupakan salah satu dari sejumlah usulan yang ada.

"Itu bisa saja dilakukan," katanya.

Karena, lanjut Ketua Komisi C DPRD Jatim ini, sebagian nama bakal calon yang mendaftar ke PKB juga tercatat mendaftar lewat partai lain di barisan Koalisi Majapahit, seperti Gerindra, Golkar, dan Demokrat.