Penutupan Bandara Blimbingsari Diperpanjang Akibat Erupsi Gunung Raung
"Karena bandara masih terkena debu Gunung Raung maka penutupan bandara Blimbingsari diperpanjang sampai kondisi normal,"
Editor: Sanusi
TRIBUNNEWS.COM, BANYUWANGI - Debu vulkanik Gunung Raung yang masih mengarah ke area Kecamatan Rogojampi di Banyuwangi, Jawa Timur, membuat penutupan Bandara Blimbingsari diperpanjang.
Sigit Widodo, Kepala Bandara Blimbingsari, mengatakan, menurut notice to airmen (notam) yang dikeluarkan oleh Direktorat Jenderal Perhubungan Udara, penutupan Bandara Blimbingsari berlaku sampai dengan pukul 12.00.
"Karena bandara masih terkena debu vulkanik tipis Gunung Raung maka penutupan bandara Blimbingsari diperpanjang sampai kondisi normal," ujar Sigit.
Menurut dia, jam operasi Bandara Blimbingsari sebenarnya adalah jam 07.00 WIB sampai 16.00 WIB. Oleh karena itu, dipastikan Bandara Blimbingsari tutup total sepanjang hari ini.
"Tidak ada penerbangan malam hari di Bandara Blimbingsari. Aktivitas terakhir jam 4 sore," ungkapnya.
Sigit mengatakan, untuk pesawat regular yang batal terbang pada hari ini adalah maskapai Garuda Indonesia dan Wings Air jurusan Banyuwangi-Surabaya. Penumpang Wings Air mencapai 50 orang dan penumpang Garuda Indonesia sejumlah 70 orang.
Pudjo, calon penumpang tujuan Surabaya mengaku memahami penutupan Bandara Blimbingsari dan pembatalan sejumlah jadwal maskapai.
"Ini kan kondisi alam. Saya enggak masalah. Uang pengembalian tiket dikembalikan utuh," katanya.
Rencananya, dia hendak berangkat menuju Surabaya dan melanjutkan perjalanan ke Kalimantan.
"Semua penerbangan sudah saya cancel, rencananya ke Surabaya naik kereta malam ini," ungkapnya.(Kontributor Banyuwangi, Ira Rachmawati)