Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

25 Pesawat Parkir di Bandara Ngurah Rai akibat Erupsi Gunung Raung

Dampak erupsi Gunung Raung berupa penutupan jalur penerbangan, berakibat 25 pesawat kini terparkir di Bandara Ngurah Rai, Bali.

Editor: Dewi Agustina
zoom-in 25 Pesawat Parkir di Bandara Ngurah Rai akibat Erupsi Gunung Raung
Kompas/Agus Susanto
Aktivitas penerbangan di Bandar Udara Internasional I Gusti Ngurah Rai, Bali. 

TRIBUNNEWS.COM, BADUNG -  Dampak erupsi Gunung Raung yang terjadi Kamis (10/7/2015) malam berupa penutupan jalur penerbangan, berakibat 25 pesawat kini terparkir di Bandara Ngurah Rai, Bali.

Pesawat-pesawat ini gagal diberangkatkan setelah ada penutupan jalur penerbangan di Bali sejak Kamis 9 Juli 2015 pukul 23.30 Wita hingga Jumat 10 Juli 2015 pukul 21.30 Wita, dan akhirnya diperpanjang hingga Sabtu 11 Juli 2015 pukul 12.00 Wita.

"Dampak dari penutupan jalur penerbangan, saat ini ada 25 pesawat yang terparkir di Ngurah Rai. Mereka bisa terbang kembali kalau kondisinya dinyatakan normal dan aman bagi penerbangan," kata GM PT Angkasa Pura I Bandara Ngurah Rai Bali, Trikora Harjo, Tuban, Badung, Bali, Sabtu (11/7/2015).

Bagi pesawat yang parkir di Bandara Ngurah Rai Bali dibebaskan dari biaya parkir mengingat penyebab pembatalan keberangkatan akibat faktor alam, yaitu erupsi Gunung Raung. Pihak bandara juga tidak mau merinci kerugian atau kurangnya pemasukan terkait kondisi ini.

"Kami bebaskan biaya parkir pesawat selama di Bandara Ngurah Rai sampai bisa diberangkatkan kembali. Kami untuk saat ini tidak memikirkan kerugiannya tapi yang terpenting adalah keselamatan bersama. Kami fokus pada pelayanan, masalah kerugian, instruksi bapak menteri (Menteri Perhubungan) tidak mengarah ke situ (kerugian). Yang terpenting memberikan pelayanan yang terbaik," ucapnya.

Saat diperpanjang masa penutupan jalur penerbangan, tak lain karena kondisi Gunung Raung belum membaik. Erupsi yang semula ketinggiannya 17.000 kaki di atas permukaan laut, semalam justru bertambah menjadi 22.000 kaki di atas permukaan laut. Sehingga masih membahayakan penerbangan. (Kompas.com/Sri Lestari)


Sumber: Kompas.com
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas