Saksi Asal Australia Membuka Babak Baru Peran Yvonne Dalam Kasus Engline
Kehadiran saksi asal Australia dalam kasus Engeline (sebelumnya disebut Angeline), Christopher Burns seolah membuka babak baru peran Yvonne
Editor: Budi Prasetyo
Saksi Asal Australia Membuka Babak Baru Peran Yvone Dalam Kasus Engline
TRIBUNNEWS.COM.DENPASAR - Kehadiran saksi asal Australia dalam kasus Engeline (sebelumnya disebut Angeline), Christopher Burns seolah membuka babak baru peran Yvonne dalam kasus pembunuhan itu.
Selama rentan waktu saat Engeline belum ditemukan Polda Bali tidak pernah mendapatkan laporan adanya ancaman yang diterima keluarga Megawe dari penculik.
Kapolda Bali, Irjen Ronny F Sompie kepada Tribun Bali, Sabtu (11/7/2015) mengatakan, dirinya tidak pernah mendapatkan laporan dari Polresta Denpasar bahwa Engeline diculik dan ada permintaan uang tebusan dari penculik sesuai keterangan Yvonne kepada kuasa hukumnya.
"Saya belum pernah mendapat laporan bahwa Engeline diculik kemudian, ada orang yang minta uang," ucap Sompie.
Ia mengatakan, jika benar Yvonne melaporkan adanya sms dari penculik kepada Polresta Denpasar maka, ia akan menelusuri terkait laporan tersebut.
"Nanti kita cek dia (Yvonne, red) melaporkan kemana. Apa ke kapolresta, kasat reskrim, kapolsek, atau anggota lainnya. Nanti kita lihat juga rekaman teleponnya," kata mantan Kadiv Humas Mabes Polri ini.
Ia mengatakan, jika benar Yvonne telah melaporkan bahwa Engeline diculik maka, pihaknya pasti telah membentuk tim khusus untuk melakukan negosiasi dengan penculik tersebut.
"Kita belum pernah membentuk tim untuk negosiasi. Walaupun persiapan ke arah sana sewaktu-waktu bisa kita lakukan," tandas Sompie.
Penyidik juga sedang menelusuri keterkaitan Yvonne dalam kasus pembunuhan tersebut terlebih dengan adanya temuan sms yang diduga rekayasa itu.
"Apakah dia (Yvonne, red) membantu menyembunyikan tentang kematian adik angkatnya. Kalau benar dia sudah tahu. Apakah ada motif mencari keuntungan dengan mendapatkan bantuan karena alasan mencari adiknya. Pasti kita akan telusuri," kata jenderal asal Minahasa ini.
Pihaknya juga akan menelusuri rekening yang sempat diberikan Yvonne kepada Christopher untuk mengirimkan uang tebusan senilai Rp 150 juta.
Terpisah, kuasa hukum Margriet, Jefri Moses Kam mengatakan, setiap menerima adanya ancaman dari beberapa orang yang mengaku penculik, Yvonne selalu melaporkan pada pihak kepolisian.
Bahkan, pesan singkat yang masuk ke ponsel Yvonne bukan hanya dari satu orang.
"Seluruh sms itu telah disampaikan kepada kepolisian. Silahkan trash saja dengan pihak kepolisian," tegas Jefri.
a mengatakan, bukanlah hal yang aneh jika Yvonne menyampaikan adanya pesan singkat dari penculik pada Christopher.
Pasalnya, Christopher juga bersimpati untuk membantu keluarga Megawe untuk mencari Engeline.
"Silahkan di trash juga rekening yang diberikan pada Christopher itu," ucap Jefri.
Kuasa hukum lainnya, Aldres Napitupulu berharap, oknum-oknum yang selama ini berusaha menciptakan skenario untuk menyudutkan kliennya agar segera berhenti.
"Selama ini mereka ngarang ada keterlibatan Yvonne dan Margriet. Sekarang buktinya tidak ada malah ngarang skenario baru. Kita mau fokus k pembunuhan atau sms sih," kata Aldres sembari tersenyum.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.