Runway Bandara Notohadinegoro Jember Diselimuti Debu Gunung Raung
Bandara Notohadinegoro Kabupaten Jember, Jawa Timur, masih diselimuti abu vulkanik Gunung Raung, Kamis (16/7/2015).
Editor: Sanusi
TRIBUNNEWS.COM, JEMBER - Bandara Notohadinegoro Kabupaten Jember, Jawa Timur, masih diselimuti abu vulkanik Gunung Raung, Kamis (16/7/2015).
Akibatnya bandara tersebut ditutup hingga batas waktu yang belum ditentukan.
"Abu vulkanik semakin tebal mengguyur landasan pacu dan sekitar kawasan bandara," kata Kepala Unit Pelaksana Teknis (UPT) Bandara Notohadinegoro Edi Purnomo di Jember.
Menurut dia, pihak bandara menerima "Notice to Airmen" (Notam) untuk penutupan bandara Kamis (16/7/2015) hingga pukul 16.00 WIB, sehingga tidak ada aktivitas penerbangan komersial di Bandara Notohadinegoro Jember.
Edi mengaku tidak tahu pasti kapan Bandara Notohadinegoro dibuka kembali karena pihak bandara selalu berkoordinasi dengan pihak terkait seperti Ditjen Perhubungan Udara Kementerian Perhubungan dan AirNav Indonesia.
"Selama abu vulkanik masih turun di sekitar bandara dan rute penerbangan Jember-Surabaya, maka bandara tetap ditutup, namun sewaktu-waktu status itu bisa dicabut, apabila situasi kembali normal," paparnya.
Sementara General Manajer PT Garuda Indonesia Tbk Area Jember, Syamsul Adnan, mengatakan penutupan bandara akibat abu vulkanik Gunung Raung berdampak pada penurunan jumlah penumpang selama arus mudik Lebaran.
"Awalnya prediksi kami terjadi peningkatan jumlah penumpang di bulan Juli seiring dengan liburan sekolah dan arus mudik Lebaran, namun yang terjadi justru sebaliknya yakni penurunan yang cukup signifikan," tuturnya.
Menurut dia, abu vulkanik Gunung Raung berdampak cukup signifikan mempengaruhi jumlah penumpang baik dari Bandara Notohadinegoro Jember yang menuju Surabaya maupun penumpang di Bandara Juanda yang menuju Jember.