Warga Kapas Mandi Dengan Air Mineral Isi Ulang
Dini terpaksa membeli air isi ulang untuk memandikan anaknya yang berumur di bawah lima tahun.
Editor: Hendra Gunawan
TRIBUNNEWS.COM, BOJONEGORO - Tiga hari ini, air dari Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) tak mengalir di rumah warga RT 15 RW 2 Desa Kapas, Kecamatan Kapas, Kabupaten Bojonegoro tak mengalir. Warga Kapas pun terpaksa membeli air mineral isi ulang untuk mandi.
Seorang warga Desa Kapas, Dini Mawuntyas mengeluhkan tak mengalirnya air PDAM tersebut. Ia mengaku, selama ini, untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari, keluarganya mengandalkan pasokan air dari PDAM.
Namun, kekecewaan menghampirinya selama tiga hari ini. Air yang diharapkan untuk memasak dan kebutuhan mandi tak mengalir. Bahkan, ia terpaksa membeli air isi ulang untuk memandikan anaknya yang berumur di bawah lima tahun.
“Sudah lebih dari 20 galon saya beli air untuk memandikan anak saya,” keluh Dini, Minggu (26/7/2015) sore.
Beli air isi ulang tentu memberatkan Dini, pasalnya, setiap galonnya, ia harus membeli seharga Rp 4.000. Karena jumlah penghuni di rumahnya ada tujuh orang, maka, setiap hari, Dini membeli antara tujuh hingga 10 galon.
“Warga desa saya juga menggerutu, pasang PDAM Rp 3 juta, tapi air tak mengalir. Kalau tidak sanggup mengalirkan air, ya tidak usah membuka pendaftaran. Biaya membeli air galon, bagi saya mahal,” gerutunya.
Menurut Dini, tak mengalirnya air PDAM tak seperti biasanya. Biasanya, meski pada siang hari air tak mengalir, pada pukul 00.00 hingga 03.00 masih mengalir. Namun, berbeda dengan kondisi tiga hari ini, air PDAM tak mengalir sama sekali.
Hingga berita ini ditayangkan, pihak PDAM Bojonegoro belum bisa dikonfirmasi terkait hal tersebut. (Iksan Fauzi)