6 Jam Sebelum Kematiannya Riyono Masih Nonton Bareng Keluarga
Setelah mengikatkan tali di kayu yang menyangga atap rumah, Riyono (52) membiarkan lehernya terjerat dan membiarkan dirinya tergantung sampai tewas.
Editor: Y Gustaman
Laporan Wartawan Tribun Jogja, Khaerur Reza
TRIBUNNEWS.COM, BANTUL - Dari ruangan belakang, setelah mengikatkan tali tampar di kayu yang menyangga atap rumah, Albertus Riyono (52) membiarkan lehernya terjerat dan membuat dirinya tergantung sampai tewas.
Enam jam sebelum kematiannya, Rabu (29/7/2015) pukul 23.30 WIB, pria yang sehari-harinya bekerja sebagai petugas pembersih di salah satu kampus swasta itu masih bercengkerama bersama keluarganya menonton televisi.
Setelah ditemukan Kamis (30/7/2015) pukul 05.30 WIB, suara histeris istrinya, Sukinah (38), mengagetkan saudaranya. Mereka lekas mendatangi sumber suara, dan membantu menurunkan tubuh Riyono yang sudah kaku dan lidahnya menjulur keluar karena tercekat tali.
Tak lama setelah itu, warga Tegaltandan dan petugas kepolisian dari Polsek Banguntapan mendatangi rumah Albertus, yang menurut penuturan keluarga selama ini dikenal pendiam tak memiliki masalah.
"Keadaan korban sampai saat ini murni bunuh diri. Hasil pemeriksaan puskesmas dan tim identifikasi tidak ada tanda penganiayaan," kata Kapolsek Banguntapan, AKP Suharno, saat oleh tempat kejadian perkara.
"Keluarga juga mengatakan tidak ada masalah, penyakit tidak ada. Korban juga pendiam dan kesehariannya hanya berangkat jam tujuh pulang jam delapan," imbuh dia.
Jenazah Albertus segera dikembalikan kepada pihak keluarga, setelah dimandikan petugas Rumah Sakit Panti Rapi Yogyakarta. Tak ditemukan tanda penganiayaan di tubuh almarhum.