Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Iskawati Tega Membuang Bayi yang Baru Dilahirkannya dari Ketinggian Hingga Tewas

Iskawati tega membuang bayi yang baru dilahirkannya dari ketinggian hingga tewas

Editor: Budi Prasetyo
zoom-in Iskawati Tega Membuang Bayi yang Baru Dilahirkannya dari Ketinggian Hingga Tewas
Surya/ m Taufik
Iskawati, pembuang bayinya di Taman Hunian Satelit III Blok C-M/30 Cofa, Surabaya, saat berada di markas Polsek Sukomanunggal, Senin (7/3/2015). 

TRIBUNNEWS.COM. SURABAYA – Iskawati terus menangis di Polsek Sukomanunggal, Senin (7/3/2015). Entah karena menyesali perbuatannya atau karena takut mendekam di dalam penjara.

Dia tega membuang bayi yang baru dilahirkannya dari ketinggian hingga tewas, dan terancam lama mendekam di dalam penjara.

Perempuan 39 tahun asal Kedungrejo, Waru, Sidoarjo itu melahirkan bayi perempuan, Rabu (29/7/2015) lalu. Karena bayi tersebut hasil kumpul kebo, dia membuangnya dari lantai dua sebuah rumah di proyek pembangunan rumah Taman Hunian Satelit III Blok C-M/30 Cofa, Surabaya.

Bayi itu pun akhirnya tewas akibat perbuatan sang ibu. Ditanya tentang perbuatannya itu, perempuan lajang yang bekerja di dunia valas ini tak bersedia menjawab.

Dia hanya terus menunduk sambil sesenggukan menahan tangisnya. Kendati demikian, dia sudah ditetapkan menjadi tersangka dengan jeratan pasal 338 dan atau 342 tentang pembunuhan yang ancaman hukumannya sampai 15 tahun penjara.

Saat awal didatangi polisi di rumahnya, Iskawati sempat mengelak. Kepada polisi, dia menyebut sedang menstruasi. Tapi, polisi yang sudah memiliki sejumlah petunjuk tetap membawanya ke Mapolsek untuk menjalani pemeriksaan lanjutan. Lama-keamaan, perempuan ini pun bersedia mengakui perbuatannya.

Iskawati tidak dapat mengelak lagi setelah petugas memeriksakannya ke RS Bhayangkara Surabaya. “Hasil visum menyebutkan bahwa darah itu bulan darah menstruasi, tapi darah nifas seorang perempuan yang selesai melahirkan,” ungkap Kapolsek Sukomanunggal, Kompol Yulianto.

Berita Rekomendasi

Dari situ, Iskawati mulai mengakui perbuatannya. Dia lantas menceritakan semua hal yang dialaminya kepada polisi.

Diceritakan, bayi tersebut merupakan hasil hubungannya dengan seorang pria berinisial HS. Mereka sudah tinggal seatap di sebuah rumah kontrakan selama setahun, meski belum menikah. “Namun, untuk HS masih berstatus sebagai saksi. Dia masih menjalani pemeriksaan intensif,” lanjut kapolsek.

Sejauh ini, Iskawati mengaku bahwa perbuatan tersebut atas inisiatifnya sendiri. Untuk menutupi malu, perempuan lajang ini tega menghabisi nyawa bayi yang dilahirkannya sendiri. Dan polisi juga masih mendalami dugaan keterlibatan HS.

“Tersangka mengaku bahwa aksi tersebut atas inisiatifnya sendiri. Dia juga mengaku melakukan pembuangan itu sendiri tanpa melibatkan pasangannya. Tapi, semua masih didalami oleh penyidik,” lanjutnya

Sumber: Surya
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2025 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas