Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Rekonstruksi Pembunuhan Rian, Ibunda Tenang, Adik Meledak-ledak

Setelah itu mereka pergi ke Hotel Cipaganti dan menginap disana, hotel dimana anak mereka dibunuh pelaku.

Editor: Hendra Gunawan
zoom-in Rekonstruksi Pembunuhan Rian, Ibunda Tenang, Adik Meledak-ledak
Warta Kota/Theo Yonathan Simon Laturiuw
Ibunda Korban, Rukmila yang tegar menghadapi kematian putrinya. 

TRIBUNNEWS.COM, GARUT - Tegar dan kokoh, itulah sikap Rukmila (58), Ibunda Hayriantira (37). Sejak pagi tadi, Rabu (6/8/2015), Rukmila dan keluarganya sudah berada di Kabupaten Garut.

Rukmila dan suaminya, Adi Santoso (65) menjalani pengambilan sampel DNA oleh dokter Polisi pagi harinya. Setelah itu mereka pergi ke Hotel Cipaganti dan menginap disana, hotel dimana anak mereka dibunuh pelaku.

Mereka memesan dua kamar yang letaknya berseberangan dengan Kamar Nomor 5, tempat Hayriantira dibekap sampai tewas oleh Andi Wahyudi (38), sang pembunuh.

Dari kamar itu, Rukmila bisa memandang jelas lokasi kamar anaknya dibunuh. "Kami memang sejak pertama ingin menginap disini. Apalagi kami tahu akan ada rekonstruksi disini hari ini," ucap Rukmila kepada Wartawan, termasuk Wartakotalive.com, Kamis (6/8).

Dia dan keluarganya menunggu sampai sore, sampai akhirnya pembunuh anaknya tiba disana pukul 17.30.

Saat itu suami Rukmila sudah memilih tidur di kamarnya, ia kurang enak badan. Sedangkan Rukmila sama sekali tak mau keluar dan melihat Andi (pembunuh). Dia memilih berada di kamarnya dan melayani beberapa awak televisi yang ingin mewawancarainya.

Justru yang ingin melihat Andi adalah adik korban, Agung Ari Wibowo (29).

BERITA REKOMENDASI

Dia sempat tak bisa menahan emosi dan sempat meledak-ledak. Agung sempat berteriak memaki-maki ketika bus besar yang berisi pembunuh kakaknya tiba. "Bangsat, Anjing," teriak Agung sambil disingkirkan menjauh dari lokasi bus parkir.

Dia pun kelihatan menangis sambil memaki. Tapi dia dan beberapa sepupunya lekas disingkirkan polisi. Bibi Agung juga melarang Agung untuk mendekat ke bus, begitu juga beberapa polisi lain.

Dia pun akhirnya menyingkir dan tak pernah mendekat ke kamar nomor 5 tempat rekonstruksi dilakukan, sampai rekonstruksi selesai 2 jam kemudian.

Sementara Rukmila kelihatan begitu tenang. Dia juga bisa mengumbar senyum ke wartawan yang mewawancarainya, walaupun dengan mata yang kelihatan merah dan basah.

Tapi emosinya benar-benar tertata, tak mudah meledak, dan dia nyaris tak seperti orang yang sedang berduka.


Malam tadi Rukmila mengenakan gaun muslim panjang berwarna putih gading. Sehabis melayani rentetan pertanyaan wartawan, Dia masih mesti kembali ke Polres Garut. Polisi hendak memintai keterangannya lagi.

Sudah pukul 20.00 saat Rukmila keluar dari kamarnya untuk pergi ke Polres Garut. Di luar ternyata ada beberapa kerabat yang datang, termasuk dari Perusahaan tempat anaknya bekerja -PT XL Axiata.

Halaman
12
Sumber: Warta Kota
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas