Siswa SD Itu Menepuk Pundak Gubernur Ganjar Untuk Ikatkan Tali Sepatu
Malah ada yang menepuk pundak saya, meminta tolong membetulkan tali sepatunya yang lepas.
Editor: Budi Prasetyo
TRIBUNNEWS.COM.SOLO-- Ratusan pelajar berteriak histeris melihat Gubernur Ganjar Pranowo turun dari mobil di halaman Sekolah Dasar Warga, Kamis (6/8/2015). Puluhan lainnya langsung menabuh angklung memainkan lagu legendaris "Bengawan Solo" karya almarhum Gesang.
Ganjar datang mengunjungi sekolah yang berada di Jalan Ir Juanda No 72, Solo, tersebut. SD Warga memiliki 555 siswa.
Mereka hadir menyambut orang no 1 di provinsi ini. Ada pula puluhan siswa dari SD Purwadiningratan, SD Mbelik, SD Surodiprajan, dan SD Gandekan.
Begitu sampai, Ganjar diminta mengecek klinik gigi yang berada di ujung timur sekolah. Tak berlama-lama, politisi PDIP itu pun segera menuju aula.
"Pak Ganjar siapa yang punya/ Pak Ganjar siapa yang punya/ Pak Ganjar siapa yang punya/ yang punya kita semua," nyanyian itu mengiringi langkahnya.
Tiba di panggung yang disediakan, sejumlah siswa pun mementaskan kreasi seni. Ada permainan musik perkusi, juga tari tradisional Papua.
Semula ratusan murid yang menonton aksi teman mereka duduk berjajar rapi. Situasi itu berubah saat Ganjar mengajak mereka duduk di dekatnya.
Tak ayal banyak yang merangsek maju. Mereka berebut agar bisa duduk di dekat gubernur.
Melihat panggung masih kosong, Ganjar meminta siswa yang duduk di depan aula menempatinya. Sejumlah pelajar pun berlarian.
Lantaran jumlahnya terlalu banyak, tak sedikit yang tak kebagian tempat duduk. Akhirnya hanya berdiri di sekeliling panggung.
Pada saat itulah, siswa yang berada di sekeliling Ganjar saling dorong. Ganjar yang tengah dalam posisi bersimpuh ikut terdorong hingga terjatuh.
"Eeeeh, aja disurung-surung. Aja disurung-surung (jangan didorong-dorong)," pintanya.
Menggunakan bahasa Jawa, Ganjar selanjutnya menyapa hadirin. Dia yang sedianya mengajar tentang budi pekerti, mengubah total rencana itu.
Ganjar spontan memilih menanamkan nilai budaya dan kebangsaan. Dia yang semula berencana menjadi "guru" mendadak jadi "pembawa acara" kuis.