Taksi Bosowa Amankan Barang Dua Peserta Muktamar Muhammadiyah
Taksi Bosowa mengamankan sebuah tas berisi sejumlah barang seperti tiket penerbangan, kamera, dan surat berharga milik peserta Muktamar Muhammadiyah.
Editor: Dewi Agustina
Laporan Wartawan Tribun Timur, Hajrah
TRIBUNNEWS.COM, MAKASSAR - Taksi Bosowa mengamankan sebuah tas berisi sejumlah barang seperti tiket penerbangan, kamera, dan surat berharga lainnya milik peserta Muktamar Muhammadiyah bernama Ismail Hasan dan Abdul Qadir Jaelani.
Barang milik peserta asal Aceh ini tertinggal di unit bosowa taksi nomor lambung 451 kampus Unismuh Makassar.
Baik Ismail Hasan maupun Abdul Qadir semula tidak mengetahui nama sopir maupun nomor lambung taksi saat mendatangi pool taksi Bosowa di Jl Dg Tata.
Keduanya menceritakan kronologis kejadian terjadi pada Rabu 5 Agustus 2015 pukul 13.30 Wita saat keduanya melambai Bosowa Taksi di depan kampus Unismuh Jl Alauddin tujuan bandara untuk cek in tiket.
Dengan unit yang sama penumpang kembali ke arah Jl Cendrawasih Kantor Diklat Provinsi Sulsel yang menjadi tempat menginap peserta muktamar dari Aceh.
Setelah masuk tempat penginapan keduanya baru menyadari jika tas yang berisi berkas, kamera dan tiga lembar tiket tertinggal.
Mereka pun langsung bergegas mencari transport menuju kantor Bosowa Utama dan diterima di bagian operasional.
"Penumpang sama sekali tidak mengingat dan mengetahui nomor lambung taksi, hanya wajah pengemudi yang diingat. Setelah operasional melapor ke call centre maka kami langsung sigap menampilkan foto-foto pengemudi untuk dikenali," jelas Head Marketing Taksi Bosowa, Wawan Purnawan dalam rilisnya kepada Tribun Timur (Tribunnews.com Network), Jumat (7/8/2015).
Setelah diumumkan akhirnya pengemudi dengan nomor lambung 451 ternyata adalah Sunardi dan diketahui sudah mengantar barang tersebut ke tempat finish penumpang yakni di Balai Diklat.
"Awalnya kami panik makanya langsung ke kantor taksi bersangkutan, namun ternyata sudah dikembalikan dan kami cukup terkesan atas pelayanan dari pihak manajemen Bosowa dan kejujuran pengemudinya," kata Ismail Hasan.