Angkat Bangkai Kucing di dalam Sumur, Gatra Tewas, Dua Rekannya Kritis
Gatra tewas mengenaskan setelah bersama dua temannya masuk sumur milik Usaha Cucian Mobil Remaja Motor.
Editor: Dewi Agustina
TRIBUNNEWS.COM, PRABUMULIH - Malang nasib Gatra Surya Dharma (30), warga Jalan Cempedak RT 02 RW 03 Kelurahan Muntang Tapus Kecamatan Prabumulih Barat, Kota Prabumulih.
Gatra tewas mengenaskan setelah bersama dua temannya masuk sumur milik Usaha Cucian Mobil Remaja Motor yang berada di Jalan Jenderal Sudirman No 117 Kelurahan Muaradua Kecamatan Prabumulih Timur. Sementara kedua teman korban yakni Suhaili (29) warga Jalan Padjajaran no 852 RT 15 RW 03 Kelurahan Kentang Kecamatan Seberang Ulu dan Wais Al Korni alias Korni (18) warga Jalan Nias RT 07 RW 2 kelurahan Gunung Ibul Kecamatan Prabumulih Timur, kritis lantaran kehabisan napas ketika masuk sumur.
Tiga karyawan usaha Cucian Mobil Remaja Motor milik Suwandi (39) itu tewas dan kritis, lantaran hendak membersihkan bangkai kucing yang masuk dalam sumur.
Hingga berita ini diturunkan belum diketahui penyebab pasti meninggalnya korban Gatra dan sekaratnya kedua korban lainnya, namun kuat dugaan ketiga karyawan itu keracunan gas monoksida dari asap mesin pompa air.
Informasi berhasil dihimpun, tewasnya Gatra dan dua korban lainnya sekarat berawal ketika pemilik usaha cucian mobil memerintahkan dua karyawannya yakni Gatra dan Korni membersihkan atau menguras sumur disebabkan ada bangkai kucing.
Selanjutnya Korni turun ke dalam sumur dan mengangkat bangkai kucing, sementara Gatra mendapat tugas mengulur selang ke bawah sumur. Lalu karena selang pendek, Gatra kemudian memasukkan mesin pompa hingga ke dalam sumur.
Tak lama berselang, tiba-tiba Korni di bawah sumur berteriak minta tolong dan seketika pingsan jatuh ke dalam sumur. Melihat hal itu Gatra dan Suhaili mengangkat mesin pompa ke luar sumur, selanjutnya korban Gatra memutuskan turun untuk menyelamatkan Korni.
Gatra yang turun kemudian meraih tubuh Korni dan mengikatkan sebuah tali untuk selanjutnya ditarik Suhaili ke atas, sementara dirinya yang hanya berpegangan di dinding sumur menanti uluran tali. Naasnya, korban Gatra yang cacat bisu tak bisa berteriak ketika kehabisan napas, hingga membuat korban terjatuh ke dalam air sumur.
Mendengar suara air akibat Gatra tercebur, Suhaili kemudian melihat ke dalam sumur dan berteriak minta tolong. Setelah warga mulai ramai, Suhaili turun ke dalam sumur menggunakan tali untuk menyelamatkan Gatra.
Namun belum sampai meraih Gatra, Suhaili jatuh pingsan diduga kehabisan nafas. Melihat hal itu, warga yang membantu kemudian menarik tubuh Suhaili dan selanjutnya warga yang menggunakan penutup mulut menyelamatkan Gatra dari dasar sumur.
Namun sayangnya, Gatra yang berhasil dikeluarkan dari dalam sumur sudah tidak bernafas diduga meninggal akibat terlalu lama tercebur di dalam sumur.
Oleh warga dan pemilik usaha cucian, dua korban kemudian langsung dilarikan ke UGD Rumah Sakit AR Bunda Kota Prabumulih, sementara korban Gatra dibawa ke kamar mayat RSUD Prabumulih. Setelah mendapat perawatan cukup intensif beberapa waktu, korban Suhaili dan Korni membaik sementara nyawa Gatra tak bisa diselamatkan lagi.
"Saat itu kami disuruh membuang bangkai kucing dan menguras sumur, lalu setelah membuang bangkai kucing dan hendak menguras kami pingsan karena kehabisan nafas di dalam sumur. Sementara Gatra yang berada didalam saat kami keluar terjatuh ke bawah sumur, setelah diselamatkan sudah tidak bernyawa lagi," kenang Suhaili sedih ketika diwawancarai di Rumah Sakit AR Bunda, Minggu (9/8/2015).
Kapolres Prabumulih, AKBP Arief Adiharsa SIk MTCP melalui Kapolsek Prabumulih Timur, Iptu Sugeng Pranoto ketika dikonfirmasi membenarkan adanya kejadian warga tewas dan pingsan ketika menguras sumur tersebut.
"Petugas kita langsung ke tempat kejadian perkara untuk mensterilkan lokasi dan memintai keterangan sejumlah saksi. Untuk penyebab kematian dan pingsannya korban masih dalam penyelidikan kita," katanya seraya mengatakan sambil menunggu hasil visum pihak rumah sakit.