Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Kisah Dua Bocah Selamat saat Ayahnya Dibantai Pemuda Stres

Dua bocah ini selamat dari amukan pemuda stres yang mengamuk dan membacok seorang guru di Desa Arjosari, hingga tewas.

Editor: Dewi Agustina
zoom-in Kisah Dua Bocah Selamat saat Ayahnya Dibantai Pemuda Stres
Tribun Jateng/M Radlis
Dua bocah lolos dari pembantaian sadis. 

TRIBUNNEWS.COM, SEMARANG - Dua bocah ini selamat dari amukan pemuda stres yang mengamuk dan membacok seorang guru di Desa Arjosari, Kecamatan Adimulyo, Kabupaten Kebumen hingga tewas, Minggu (9/8/2015) sekitar pukul 20.30 WIB.

Selain membacok korban tewas Endro Sulaktono (45), warga Pejengkolan, Prembun, Kebumen, pria bernama Ipin (24) itu juga menyandera dua anak korban yang masih berusia tujuh dan lima tahun.

Baca: Pemuda Stres Bacok Pak Guru hingga Tewas dan Sandera Dua Anak Korban

Drama pembunuhan dan penyanderaan ini berakhir setelah anggota Resmob Polres Kebumen sigap mendatangi lokasi dan melumpuhkan pelaku.

"Saat anggota tiba di lokasi, pelaku masih duduk di samping tubuh korban yang sudah meninggal, sementara dua anak korban masih tertahan di dalam rumah, untungnya kedua anak itu bersembunyi di kolong tempat tidur," kata Kasat Reskrim Polres Kebumen, AKP Willy Budiyanto, kepada Tribun Jateng (Tribunnews.com Network), Senin (10/8/2015).

Willy menuturkan, sebelum kejadian, korban bersama istri dan dua anaknya bertamu ke rumah seorang pensiunan guru bernama Satimin (78) sekitar pukul 18.30 WIB. Pukul 19.45, korban bersama istri dan anaknya pamit hendak kembali ke rumahnya di Pejengkolan, Prembun, Kebumen.

Namun baru sekitar enam meter keluar dari pintu rumah milik Satimin, tiba-tiba pelaku mendatangi korban dan langsung menyabetkan parang ke arah korban.

Korban yang mendapat serangan tiba-tiba berusaha menyelamatkan diri masuk kembali ke dalam rumah Satimin bersama anak dan istrinya.

Saat berlari masuk ke rumah, istri korban disabet parang oleh pelaku di bagian tangan.

Korban yang sudah bersimbah darah terkapar di dalam ruang tamu rumah sembari menjerit minta tolong. Namun pelaku yang sudah kalap membuat pemilik rumah dan warga sekitar tidak berani membantu.

Di ruang tamu rumah, pelaku sempat menyumpal mulut korban menggunakan kain sembari terus membacok korban hingga meninggal. Bahkan saat korban sudah meninggal, pelaku terus mengayunkan parangnya ke arah tubuh korban.

Dua anak korban yang masih berusia tujuh dan lima tahun bersembunyi di bawah kolong tempat tidur di kamar yang tak berpintu.

"Kedua anak ini untung sembunyi di kolong ranjang, pelaku sempat mencari keduanya," katanya.

Warga dan pemilik rumah lalu melaporkan kejadian itu ke Polres Kebumen. Hingga polisi datang ke lokasi, pelaku masih duduk di samping tubuh korban sementara kedua anak korban masih tertahan di bawah kolong tempat tidur.

Melihat kedatangan polisi, pelaku yang masih menenteng parang dan pisau berteriak membentak petugas. Tak hanya itu, pelaku juga berusaha melawan petugas dengan menyabetkan parang ke arah polisi.

Beruntung sabetan parang hanya mengenai teralis jendela. Pelaku juga melempar barang-barang yang ada di dalam rumah ke arah polisi.

Saat pelaku lengah, polisi mengambil tindakan tegas, melalui kaca jendela polisi menembak tangan kiri pelaku hingga tembus. Tembakan ini akhirnya membuat pelaku tersungkur.

"Pelaku saat ini dirawat di RSUD Kebumen," kata Kapolres Kebumen, AKBP Faisal.

Faisal mengatakan, dari keterangan masyarakat, pelaku tiga tahun terakhir menderita depresi berat dan suka mengurung diri.

"Kalau diajak bicara tidak pernah nyambung dan suka mengurung diri," katanya.

Untuk memastikan kondisi kejiwaan pelaku, Faisal mengatakan pihaknya akan memeriksakan kondisi kejiwaan pelaku ke dokter ahli kejiwaan.

Sumber: Tribun Jateng
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2025 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas