Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Sebelum Gantung Diri dengan Tali Ayunan, Diki Minta Dibelikan Rokok

-Diki Hermanto (18) warga desa Kelakik kecamatan Nanga Pinoh, nekat mengakhiri hidupnya dengan cara gantung diri menggunakan tali ayun milik adiknya

Editor: Sugiyarto
zoom-in Sebelum Gantung Diri dengan Tali Ayunan, Diki Minta Dibelikan Rokok
NET

Laporan Wartawan Tribun Pontianak, Ali Anshori

TRIBUNNEWS.COM, MELAWI-Diki Hermanto (18) warga desa Kelakik kecamatan Nanga Pinoh, nekat mengakhiri hidupnya dengan cara gantung diri menggunakan tali ayun milik adiknya, Jumat (14/8) sore pukul 14.30.

Dari keterangan ibu korban,Noning, sebelum peristiwa tragis itu terjadi, korban sempat meminta dibelikan rokok.

Tanpa merasa curiga diapun langsung pergi ke warung bersama kedua adik korban yang masih kecil.

Saat sampai di rumah, Noning kaget bukan kepalang ketika melihat anak laki-lakinya itu berusaha bunuh diri.

“Saat itu korban dalam posisi tertunduk lutut menyentuh lantai, sedangkan lehernya terjerat tali ayunan di ruang tengah. Saya kemudian berusaha melepas tali itu, namun tidak bisa, saya langsung ambil pisau lalu memotong talinya,” kata Noning sambil menangis di RSUD Melawi.

Saat itu, kata dia, korban masih dalam keadaan hidup. Dia kemudian keluar dan teriak minta tolong dengan tetangga. Sayangnya teriakan Martiniwati tidak terdengar oleh tetangga.

Berita Rekomendasi

“Mungkin ada sekitar satu jam saya teriak, andai saja saat itu warga langsung datang nyawa dia masih bisa diselamatkan. Sebab saya mau bawa ke rumah sakit juga tidak bisa,” katanya.

Dia mengatakan, tidak ada masalah sedikitpun dengan korban, termasuk dengan kerabat yang lain. Entah bagaimana ceritanya sampai korban nekat mengakhiri hidupnya dengan cara gantung diri.

“Sebelum saya pergi beli rokok juga tidak ada masalah, entah kalau dengan orang lain,” katanya.

Sementara itu, ayah tiri korban, Aksanudin juga mengaku tidak ada masalah dengan anaknya tersebut. Bahkan saat kejadian dirinyapun sedang tidak ada di rumah.

“Tidak ada masalah, dengan anak saya,” katanya.

Sementara itu, Martiniwati, kekasih korban yang saat itu datang ke rumah sakit juga mengaku tidak memiliki masalah dengannya. Kata dia pada saat itu korban hanya melakukan call me.

“Dia tidak ada pulsa, hanya call me, kemudian saya telphon tidak tahunya hp-nya sudah mati,” kata dia yang mengaku baru satu bulan kenal dengan korban.

Kapolsek Nanga Pinoh, AKP Yoyo Kuswoyo mengungkapkan, jika melihat dari kondisi korban, kuat dugaan korban meninggal karena bunuh diri, karena pada kemaluannya mengeluarkan mani, dan lidahnya menjulur.

“Namun kita tetap akan mintai keterangan keluarganya, dan menunggu hasil visum,” katanya.(ali)

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas