Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Raih Penghargaan, Juru Pelestari Bangunan Candi ini Sujud Syukur

Slamet banyak bercerita bagaimana ia bekerja melestarikan candi. Sebelum dipindah ke Prambanan pada tahun 1999,

Editor: Budi Prasetyo
zoom-in Raih Penghargaan, Juru Pelestari Bangunan Candi ini Sujud Syukur
Tribun Jogja/Rendika Ferri Kurniawan
Slamet saat sujud syukur di depan komplek candi Ratu Boko seusai mendapat penghargaan inovator SCSI 2015, Senin (17/8/2015) di Komplek Ratu Boko, Prambanan, DIY. 

TRIBUNNEWS.COM.JOGYA - Pernah melihat candi? Bagi sebagian orang, tentu pernah bertanya-tanya bagaimana bangunan semegah itu dibuat di masa lalu, dan tetap kokoh sampai sekarang.

Bukan hanya karena kehebatan nenek moyang kita dalam merancangnya, tetapi juga karena jasa orang-orang yang berhasil merawat dan melestarikannya.

Adalah Slamet, seorang juru pelestari bangunan candi nan megah di kompleks Candi Prambanan. Ia bertugas merawat dan memelihara bangunan candi.

Bagi sebagian besar orang, pasti asing mendengar Jupel, jenis profesi ini memang jarang terdenga. Namun tanpa jasa mereka bangunan candi tak akan pernah lestari.

Setiap hari Slamet, berangkat kerja dari rumahnya di Desa Ringin Sari, Bokoharjo, Prambanan, menggunakan sepeda motor bututnya, Honda merk Star keluaran tahun 1988 menuju kantor BPCB Yogyakarta di Kalasan.

"Motor star butut itu selalu saya kendarai. Tak pernah terfikir untuk ganti, karena banyak sejarah yang saya alami bersama motor ini. Bukan hanya untuk keperluannya bekerja, namun juga digunakan untuk kedua anaknya berkuliah," ujarnya.

Namun, ia tak pernah mengeluh. Menurutnya, bekerja adalah ibadah. Semenjak tahun 1982, Slamet mengabdi di BPCB Yogyakarta.

Berita Rekomendasi

Proyek pertamanya, ia membantu menggali dan memelihara Candi Wisnu di kompleks Candi Prambanan.

Banyak duka yang ia alami. Belum lama dia bekerja, pada tahun 1986, terjadi resesi dunia. Ekonomi sedang kolaps, Slamet pun di berhentikan dari tempatnya bekerja.

Pada tahun 1987, ketika ekonomi mulai membaik, ia mencoba peruntungan melamar menjadi Jupel di BPCB Yogyakarta kembali.

Gayung bersambut, usaha kerasnya membuahkan hasil, pada tahun 1989 ia diangkat sebagai pegawai negeri sipil.

Slamet banyak bercerita bagaimana ia bekerja melestarikan candi. Sebelum dipindah ke Prambanan pada tahun 1999, ia bekerja melestarikan candi di Ratu Boko.

Waktu itu, keadaan candi masih tertutupi rimba, terambah hutan, ia bertugas merambah hutan dan menjaga candi supaya tidak rusak.

"Saya waktu itu sedang kerja di Ratu Boko, babat alas, belum seperti ini. Waktu itu saya bertugas memelihara candi-candi di sini," ujar Slamet.

Halaman
12
Tags:
Sumber: Tribun Jogja
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2025 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas