Bantuan Mengalir untuk Fajar, Kisah Batita Surabaya Penderita Hydrocephalus
Kami prihatin saat mendengar adik Fajar tidak dapat minum susu dikarenakan ketidakmampuan ibunya
Editor: Yudie Thirzano
TRIBUNNEWS.COM SURABAYA – Henny Sri Wahyuni (34 tahun) sekarang sudah bisa bernafas lega. Pasalnya, putera semata wayangnya bernama Fajar Pratama (2 tahun) dapat minum susu lagi.
Bahkan, stok susu untuk pemenuhan gizi anaknya yang menderita Hydrocephalus sudah aman sampai 3 bulan ke depan.
Rabu (26/8/2015) siang, ibu-ibu perwakilan dari Komunitas “Broker Sedekah” datang ke kamar petak Henny di kampung sempit di kawasan Karang Gayam. Tujuan mereka untuk membantu kebutuhan gizinya Fajar dengan membawa 10 kaleng susu.
“Kami prihatin saat mendengar adik Fajar tidak dapat minum susu dikarenakan ketidakmampuan ibunya untuk membeli. Bahkan, sebulan terakhir, hanya minum air dicampur gula sebagai pengganti susu,” kata Heksa Rini, Ketua Komunitas “Broker Sedekah” dalam siaran pers yang diterima Tribunnews, Kamis (27/8/2015).
Tak hanya membawa bantuan susu, namun komunitas sosial yang anggotanya ibu-ibu semua ini juga membawa pampers 10 kantong besar dan 10 botol susu.
Sebelumnya, guru dan perwakilan siswa dari Baby House – Playgroup – Kindergarden “Citra Kusuma” yang berlokasi di Asemrowo Sekolahan 15 juga datang memberikan bantuan berupa sembako. Tak hanya sembako, mereka juga membawa ice cooler.
“Kami membawa bantuan yang sekiranya dibutuhkan oleh adik Fajar, salah satunya ice cooler. Karena kami dapat info, sebelumnya kipas angin di kamar petaknya adik Fajar rusak dan tidak dapat digunakan lagi."
"Akhirnya kami belikan ice cooler, mengingat suhu di kamar adik Fajar harus tetap sejuk dengan kondisi penyakit Hydrocephalus yang diidapnya,” ungkap Widyani Kusumayanti S.Psi, Kepala Sekolah Baby House – Playgroup – Kindergarden “Citra Kusuma”.
Menurut Widyani, kedatangannya bersama perwakilan siswanya tersebut untuk mengajarkan dan menumbuhkan jiwa sosial pada diri siswa, serta belajar berempati terhadap sesama.
Bantuan yang diberikan pada Fajar Pratama merupakan dana infaq yang dikumpulkan para siswanya selama periode Januari – Juni 2015.
Kisah Fajar Pratama
Kisah tentang Fajar Pratama ini diketahui pertama kali dan diposting di akun Facebook atas nama Daniel Lukas Rorong. Tak hanya diposting di Facebook, namun juga di akun miliknya yang lain seperti Twitter, Path dan Instagram. Otomatis, tak sedikit yang merespon dan tergerak hatinya untuk membantu.
“Memang benar, saya yang memposting keadaan memprihatinkan dari adik Fajar Pratama di akun media sosial milik saya,” aku Daniel, yang sudah sejak 2007 lalu menjadi relawan kemanusiaan.
Daniel Lukas Rorong adalah Ketua Komunitas Tolong Menolong, sebuah komunitas sosial yang sudah berdiri sejak 4 tahun lalu dan berbasis di Surabaya, serta fokus untuk menolong permasalahan-permasalahan sosial seperti yang dialami Fajar Pratama.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.