Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Bentrok Suporter Bola di PALI, Satu Korban Tewas

Diduga saling ejek, dua suporter sepakbola dari kesebelasan Tanah Abang dan kesebelasan Talangubi terlibat bentrok.

Editor: Sugiyarto
zoom-in Bentrok Suporter Bola di PALI, Satu Korban Tewas
bet
ilustrasi 

TRIBUNNEWS.COM, PALI -- Diduga saling ejek, dua suporter sepakbola dari kesebelasan Tanah Abang dan kesebelasan Talangubi terlibat bentrok.

Akibatnya satu suporter Alan Suheno (20) tewas dan Anggar Anggre alias Ko'ang (19) keduanya warga Tanah Abang, di Simpang Airport, Kecamatan Talang Ubi, Kabupaten PALI, Senin (31/8).

Dari informasi yang berhasil dihimpun di lapangan, Kamis (3/9), kejadian tersebut berawal ketika kedua kesebelasan yakni club ultras Pendopo Vs Golden Tanah Abang Jaya, bertemu dalam liga PSSI PALI yang digelar untuk penyeleksian tim kesebelasan U-15 dan U-18 PALI.

Ketika akan pulang, suporter dari Tanah Abang terlibat saling ejek dengan suporter dari Talangubi, dan akhirnya memuncak menjadi aksi tawuran.

Dalam bentrokan tersebut dua suporter Tanah Abang menderita luka-luka dan salah satunya Alan Suheno (20), terpaksa dirawat di RSUD Talangubi.

Namun karena cukup parah akhirnya dirujuk ke RSUD Bari Palembang, Selasa (2/9), sekitar pukul 16.30, korban menghembuskan nafas terakhirnya, karena mengalami pendarahan di otak. Sedangkan temannya Anggar Anggre Alias Ko'ang menjalani rawat jalan.

Ketika dikonfirmasi ke Kapolres Muaraenim AKBP Nuryanto SIk melalui Kapolsek Talang Ubi Kompol Janton Silaban, membenarkan adanya perkelahian antar suporter kesebelasan Tanah Abang dengan suporter Talangubi, yang menyebabkan satu tewas dan satu luka-luka.

Berita Rekomendasi

Penyebabnya gara-gara saling ejek sehingga akhirnya terjadi bentrok dan tawuran.

Saat ini, kata Janton, pihaknya tengah memeriksa panitia dan manajemen PS PALI yang menyelenggarakan turnament tersebut, dan hasilnya ternyata belum mengantongi ijin keamanan dari Kepolisian Resor Muaraenim, dan itu jelas menyalahi prosedur dan mekanisme yang berlaku.

Padahal pelaksanaan turnamen setingkat kabupaten tersebut haruslah mengantongi izin keamanan dari Polres Muaraenim.

“Setelah kejadian tersebut, barulah pihak penyelenggara mengirimkan surat mohon izin keamanan kemarin, Rabu (2/9) kepada kami. Dan itupun mereka minta suratnya untuk dimundurkan masuknya,” tukas Janton.

Sumber: Sriwijaya Post
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2025 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas