Nekad, Pembalap Liar di Semarang Banyak yang Terobos Barikade Polisi
Para pebalap liar yang kerap beraksi di Jalan Pemuda, Kota Semarang, lari kocar kacir saat mengetahui kedatangan polisi
Editor: Sugiyarto
Laporan Wartawan Tribun Jateng, Muh Radlis
TRIBUNNEWS.COM, SEMARANG - Para pebalap liar yang kerap beraksi di Jalan Pemuda, Kota Semarang, lari kocar kacir saat mengetahui kedatangan polisi, Minggu (6/9/2015) dini hari.
Tak ada "jalan keluar" bagi para pebalap liar karena lokasi mulai dari persimpangan depan kantor PLN, hingga persimpangan Sri Ratu ditutup polisi.
Beberapa diantaranya pasrah, namun tidak sedikit yang masih berusaha melarikan diri bahkan nekat menerobos barikade yang dipasang oleh tim gabungan dari Polrestabes Semarang.
Yang berusaha menerobos barikade polisi tak ayal menerima "ganjaran", ada yang menabrak besi pembatas jalan, hingga babak belur karena terjatuh dari motornya.
Seorang pemuda mengendarai sepeda motor Yamaha Mio tanpa plat nomor dan surat surat apes. Bukannya menghentikan sepeda motornya saat petugas menghalau, pemuda tanggung yang tidak menggunakan helm ini malah meliuk menerobos barikade polisi.
Dia pun terguling dari sepeda motornya dan menghantam trotoar.
Anggota provost Polrestabes Semarang sigap mengamankan pemuda ini.
Di sisi jalan lainnya, para anggota club mobil dan motor yang semula menonton balapan liar juga diperiksa polisi.
Bukan hanya yang nongkrong di pinggir jalan, pemuda yang sedang nongkrong di minimarket juga tak luput dari pemeriksaan polisi.
Mereka diperiksa mulai dari kelengkapan surat-surat kendaraan, hingga barang bawaaan. Polisi tidak menemukan benda terlarang dari ratusan pemuda yang nongkrong di Jalan Pemuda, namun ratusan sepeda motor dan puluhan mobil diamankan karena tidak dilengkapi surat surat serta kondisi kendaraan dalam kondisi tidak standar atau protolan.
Kabag Ops Polrestabes Semarang, AKBP Wawan K, menuturkan, pihaknya sengaja mengepung Jalan Pemuda lantaran laporan masyarakat bahwa mulai dari persimpangan PLN hingga persimpangan Sri Ratu hampir setiap malam Minggu menjadi "arena" balapan liar.
"Tidak hanya di Jalan Pemuda, namun laporan masyarakat banyak jalanan yang jadi arena balapan liar. Malam ini Jalan Pemuda yang kami operasi," kata Wawan.
Wawan menuturkan, himbauan agar tidak melakukan balapan liar yang membahayakan pengguna jalan lain sudah sering diberikan kepada warga Kota Semarang khususnya anak muda.
"Tapi himbauan itu seolah tidak direspon, jadi kami ambil tindakan tegas agar tercipta rasa aman dan tertib berlalu lintas di Kota Semarang," katanya.
Wawan berharap semua element baik pemerintah maupun masyarakat bekerja sama agar tidak terjadi lagi balapan liar.
Menurutnya, peran orang tua sangat penting untuk mengawasi pergaulan anaknya.
"Bagaimana orang tua mengawasi anaknya agar tidak keluar malam dan kebut kebutan, itu sangat berbahaya baik untuk dirinya sendiri dan juga pengguna jalan lainnya," katanya. (*)