Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Tawar Harga Bawang, Surnarmi Diteriaki Maling dan Nyaris Diamuk Massa

"Kumasukkan bawang itu ke dalam goni, maksudku nanti langsung kubayar karena kulihat ibu itu melayani pembeli yang lain."

Editor: Rendy Sadikin
zoom-in Tawar Harga Bawang, Surnarmi Diteriaki Maling dan Nyaris Diamuk Massa
KOMPAS.com
Sunarmi saat diamankan dan sempat diarak petugas PD Pasar Horas Jaya, Pematangsiantar, Sumatera Utara, Minggu (6/9/2015). 

Saat dimintai keterangan, Sunarmi didampingi suaminya, Suawi (52) yang juga karyawan PTPN IV Kebun Marihat membantah telah mencuri di tempat tersebut.

Sunarmi pun menceritakan awal mula dia dituding sebagai pencuri. Dari rumah, Sunarmi dibonceng suaminya mengendarai Honda Supra BK 3809 WW dengan membawa keranjang belanjaan yang berada di samping kiri dan kanan sepeda motor menuju Pasar Horas.

Setiba di Pasar Horas, Sunarmi pun bergerak menuju Gedung I lantai I. Sementara suaminya menunggu di area parkir Jalan

"Awalnya aku mau beli bawang merah di kios ibu itu. Kutanya berapa sekilo bawang merah, dijawab ibu itu, bawang merah sekilo Rp 20.000. Jadi kutawar bisa sekilo Rp 17.000, dijawab ibu itu enggak bisa," kata Sunarmi, mengulangi perbincangan dengan pedagang.

Sunarmi kemudian berpaling ke kios milik Dertina yang berada persis di depan tempat dia menawar bawang merah pertama kali, dengan maksud mencari bawang merah yang harganya lebih murah.

Di kios Dertina, Sunarmi pun kembali menawar berapa harga bawang merah sekilogram. Saat itu Dertina mengatakan harga bawang Rp 20.000.

"Kutawarlah lagi bisa sekilo Rp 17.000, dijawab bisa, tapi mesti beli sekilo. Saat itu kuminta ibu itu buat dua plastik masing-masing isinya setengah kilo," terang Sunarmi ketika itu.

Berita Rekomendasi

Kemudian Dertina membungkus bawang merah dua plastik sesuai permintaan Sunarmi. Belum lagi barang dibayar, Dertina melayani pembeli yang datang ke kios.

Pada saat itu Sunarmi memasukkan bawang merah tersebut ke dalam goni plastik yang sudah disediakannya.

"Kumasukkan bawang itu ke dalam goni, maksudku nanti langsung kubayar karena kulihat ibu itu melayani pembeli yang lain," ujar Sunarmi lagi.

Pada saat itulah pedagang yang di depan waktu pertama menawar bawang berteriak pencuri, hingga perhatian semua warga dan pedagang tertuju kepada Sunarmi. Merasa malu dibilang pencuri, Sunarmi pun meninggalkan tempat tersebut.

"Diteriakin pedagang lain di depan tempat aku beli, sebut aku pencuri, aku malu kupulangkan bawangnya, aku pun pergi ke Gedung 2 untuk belanja kembali," ungkap dia.

"Aku kerja di kebun sawit Marihat, Pak, aku mau belanjanya tadi, mau dijual keliling di kampung karena habis gajian kebun kami, inilah barang belanjaan yang sudah kubeli, tomat, cabai, ikan gembung, dan ayam potong," ucap Sunarmi sambil mengeluarkan barang belanjaan satu per satu dari dalam goni plastik putih ukuran 50 kg.

"Sedih kali aku dibilang pencuri. Saat itu sedikit waktu pun aku tak dikasih kesempatan untuk berbicara, aku dimaki, dicaci, dan dipukuli," terang Sunarmi dengan raut wajah sedih.

Halaman
123
Sumber: Kompas.com
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2025 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas