Tongkang Seret Perahu, Seorang Nelayan Hilang
Seorang nelayan dinyatakan hilang dalam kecelakaan antara KM Maylani dan Tongkang Metro 03, Sabtu (12/9/2015) siang di perairan Selat Nasik.
Editor: Dewi Agustina
TRIBUNNEWS.COM, TANJUNGPANDAN - Seorang nelayan dinyatakan hilang dalam kecelakaan antara KM Maylani dan Tongkang Metro 03, Sabtu (12/9/2015) siang di perairan Selat Nasik.
Awaludin alias Awal (37) warga Dusun II RT 06/03, Desa Pulau Gersik, Kecamatan Selat Nasik, Belitung ini masih dalam pencarian pihak Polairud Polres Belitung dan Basarnas Pos Belitung.
Peristiwa kecelakaan laut ini bermula saat Tongkang Metro 03 yang ditarik TB Copallo Marinho 02 melintas di perairan Pulau Gersik. Gelombang laut sekitar cukup tinggi saat tugboat dan tongkang ini melintas di perairan tersebut.
Kondisi cuaca tersebut menyebabkan antara tugboat penarik dan tongkang tidak dalam keadaan lurus. Di saat yang bersamaan, KM Maylani berada di jalur tongkang yang tidak sejalur dengan tugboat penariknya.
Kasat Polairud Polres Belitung AKP Joko Waluyo mengatakan hal ini tidak disadari nakhoda tugboat Hendro Kiswantoro (40) maupun sembilan anak buah kapal (ABK) lainnya. Sehingga KM Maylani tertabrak dan terseret tongkang sekitar pukul 13.20 WIB. Hal tersebut diketahui setelah beberapa waktu.
"Posisinya antara tugboat sama tongkang nggak lurus karena terkena gelombang tinggi. ABK tugboat nggak tahu ada perahu nelayan yang terseret tongkang ini," ujar Joko Waluyo kepada Pos Belitung (Tribunnews.com Network), Minggu (13/8/2015).
Setelah mengetahui adanya perahu nelayan yang terseret di depan tongkang, nakhoda tugboat bergegas mematikan mesin tugboat tersebut. ABK tugboat diberitahu terkait adanya korban hilang dari kapal nelayan lainnya yang mendatangi tugboat.
ABK tugboat beserta nelayan sekitar kemudian mencari salah seorang nelayan yang hilang dalam kecelakaan tersebut. Peristiwa tersebut juga dilaporkan ke pihak kepolisian yang ikut membantu pencarian bersama Basarnas.
"Sampai pencarian hari kedua ini belum ada hasil. Kami masih melakukan pencarian bersama nelayan sekitar dan Basarnas," kata Joko Waluyo.
Menurut data yang diterima pihak kepolisian, TB Copallo Marinho 02 diawaki 10 orang termasuk nakhoda kapal. Sedangkan KM Maylani diawaki enam orang termasuk korban yang belum ditemukan. Sedangkan lima nelayan lainnya dinyatakan selamat.
"Satu korban yang masih belum ketemu. Pencarian masih akan dilanjutkan besok (hari ini). Tapi di lokasi nelayan setempat masih mencari," tandas Joko Waluyo.
Gelombang 3 Meter
Pencarian korban hilang antara KM Maylani dan Tongkang Metro 03 belum menemui hasil hingga hari kedua, Minggu (13/9/2015). Polairud Polres Belitung, Basarnas Pos Belitung serta nelayan sekitar ikut membantu dalam pencarian tersebut.
Kasat Polairud Polres Belitung AKP Joko Waluyo mengatakan proses pencarian oleh tim terkendala tingginya gelombang di perairan laut sekitar lokasi. Pencarian akan dilanjutkan hari ketiga dengan tim yang sama.
"Tinggi gelombang dua sampai tiga meter, lumayan tinggi. Itu yang jadi kendala kami selama melakukan pencarian," ujar Joko Waloyo kepada Pos Belitung, Minggu (13/9/2015).
Koordinator Basarnas Belitung, Mancarah Wanto menyebutkan pencarian dilakukan di utara dan barat lokasi kecelakaan laut kedua kapal tersebut. Pasalnya korban diperkirakan terbawa angin yang saat ini berhembus dari tenggara hingga selatan.
Hingga pukul 17.00 WIB belum ada tanda-tanda korban diketemukan. Area pencarian di sekitar TKM atau TKP ke arah utara," ujar Wanto. (cla/n3)