Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Warga Riau Sudah Banyak Mengungsi

Banyak warga yang mulai mengungsikan anggota keluarganya, terutama ibu hamil dan anak-anak di bawah lima tahun

Editor: Rachmat Hidayat
zoom-in Warga Riau Sudah Banyak Mengungsi
TRIBUN PEKANBARU/DAVID TOBING
Orasi massa yang disuarakan massa yang menamakan diri Amanat Penderitaan Rakyat Riau (AMPERA), di Bundaran Tunggu Zapin, Jalan Sudirman, Senin (14/9/2015). 

TRIBUNNEWS.COM, PEKANBARU - Banyak warga yang mulai mengungsikan anggota keluarganya, terutama ibu hamil dan anak-anak di bawah lima tahun. Mereka semakin khawatir dengan bencana kabut asap menyelimuti Riau terus memburuk.

Menyikapi kondisi itu, Plt Gubernur Riau Arsyadjuliandi Rachman telah menaikkan status Riau menjadi Darurat Pencemaran Udara, Senin (14/9/2015).

"Saya pilih mengungsi daripada bertahan di Pekanbaru. Ini demi kesehatan anak. Apalagi saya baru melahirkan bayi. Usianya baru tiga hari," kata Rika Indah Satiyanti (29), warga Kelurahan Delima, Kecamatan Tampan, Pekanbaru.

Rika mengungkapkan, sejumlah tetangganya telah mengungsi. Ia sendiri berencana akan mengungsi ke kediaman orangtuanya di Desa Pir Tans Sosa I B, Kecamatan Huta Raja Tinggi, Kabupaten Padang Lawas, Provinsi Sumatera Utara.

Sedangkan Vendi (33) mengungsi ke kampung halaman di Sumatera Barat. "Seluruh anggota keluarga kami, sudah menderita batuk dan demam akibat terpapar asap," kata dia.

Wali Kota Pekanbaru Firdaus MT menyebut kotanya sudah tidak layak lagi dihuni oleh manusia, karena polusi udara oleh partikel halus berbahaya, yang berukuran 10 mikrogram (PM10) ke bawah, dari kebakaran hutan dan lahan sudah di angka 1.051,71 atau level sangat berbahaya. Jauh di atas ambang batas toleransi, yakni 300-an.

Menurut Firdaus, situasinya sudah darurat sehingga perlu tindakan evakuasi bagi penduduk yang menderita penyakit khusus seperti balita dan lanjut usia. Ia tidak menampik mulai ada warganya yang mengungsikan keluarga mereka.

Berita Rekomendasi

"Saya mendapat laporan, pegawai perusahaan swasta besar, perbankan, dan warga asing di Chevron sudah mengevakuasikan keluarga mereka," kata Firdaus.

Pada Senin malam, Plt Gubernur Riau (Gubri) Arsyadjuliandi Rachman menetapkan Gedung Olahraga (GOR) Tribuana, Jl Diponegoro, Pekanbaru, sebagai tempat evakuasi warga yang perlu perawatan karena asap.

Ini dilakukannya setelah adanya desakan dari sejumlah tokoh masyarakat yang meminta pemerintah provinsi membuat tempat evakuasi warga yang terkena dampak asap.

"GOR Tribuana ini disiapkan bagi warga yang ingin mendapatkan pelayanan kesehatan akibat asap," ujar Andi Rachman, sapaan Plt Gubri, saat meninjau GOR Tribuana.

Di GOR Tribuana akan disediakan matras dan pendingin ruangan (AC) untuk tempat warga berlindung dari pencemaran akibat asap. "Posko kesehatan akan dibangun dekat dengan GOR ini," ujarnya.

Sebelumnya, Plt Gubri dan rombongan sempat meninjau Gelanggang Remaja yang berada di Jalan Sudirman, Pekanbaru. Namun kemudian GOR Tribuana dipilih sebagai tempat evakuasi, selain dekat dengan rumah sakit, juga lebih mendukung baik dari fasilitas maupun tempatnya.

"Ini kan alternatif saja, makanya doakan hujan terus seperti tadi (Senin sore), jadi tidak sampai ada yang mengungsi," ujarnya.

Halaman
12
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas