Komplotan Begal di Pantura Ini Pakai Dua Cewek Seksi untuk Memancing Calon Korban
Satuan Reserse Kriminal Polres Demak menggelandang seorang eksekutor komplotan begal Pantura, ke Mapolres Demak, Selasa (22/09/2015) siang.
Editor: Sugiyarto
Laporan Wartawan Tribun Jateng, Puthut Dwi Putranto
TRIBUNNEWS.COM, DEMAK - Satuan Reserse Kriminal Polres Demak menggelandang seorang eksekutor komplotan begal Pantura, ke Mapolres Demak, Selasa (22/09/2015) siang.
Berdasarkan data Satreskrim Polres Demak tercatat jika Teguh telah menewaskan empat orang korban di daerah Semarang dan Demak.
Teguh yang tak segan membacok korbannya saat beraksi merampas kendaraan bermotor. Ia dilumpuhkan dengan cara ditembak kaki kanannya.
Teguh ini berupaya melarikan diri saat dibekuk Satreskrim Polres Demak di kawasan Duren Sawit, Jakarta, kemarin sore.
Berdasarkan penuturan Teguh, komplotannya itu beraksi sejak tahun 2009 lalu.
Komplotan yang diakuinya berjumlah tujuh orang ini terhitung profesional saat beraksi.
Mereka memegang tugas dan perannya masing-masing.
" Ada dua orang cewek dalam komplotan kami. Sewaktu-waktu, mereka bertugas memancing orang yang lewat atau sedang nongkrong".
"Dua cewek ini kami suruh berdandan seksi. Begitu ada orang yang menggoda atau melihat-lihat, kami langsung mengeksekusinya dengan alasan itu pacar kami, " ungkap Teguh.
Sejauh ini, sambung Teguh, komplotannya itu sudah beraksi merampas 60 kendaraan bermotor di wilayah Kendal, Semarang dan Demak.
Uang hasil penjualan digunakan untuk berfoya-foya.
Lajang yang terus merintih kesakitan akibat didor kakinya ini sama sekali tak menunjukkan ekspresi penyesalan.
" Ada komplotan kami yang bertugas menjual sepeda motor hasil begal. Kami sudah menjual 60 unit sepeda motor".
"Saya sendiri mendapatkan Rp 3 juta setiap penjualan satu unit sepeda motor. Uangnya kami gunakan untuk mabuk dan karaoke. Orang tua saya tidak tahu, " jelas lulusan MTs Desa Waru, Mranggen ini.
Kasat Reskrim Polres Demak, AKP Philip Samosir, menjelaskan, Teguh sudah dua bulan ini melarikan diri di persembunyiannya di kawasan Duren Sawit, Jakarta.
Teguh bekerja serabutan seperti di bengkel, pencucian motor dan pekerja bangunan.
" Aksi Teguh yang terakhir kali yakni saat menewaskan orang di Jasmine Park menjelang lebaran".
"Dari situ penyelidikan berkembang. Teguh yang akan kami bekuk di kosnya mencoba melarikan diri. Kami lalu menembak kakinya, " terang Philip.
Kasus ini masih dalam pengembangan penyelidikan pihak Satreskrim Polres Demak.
"Kami masih melakukan penelusuran dimana lokasi keberadaan beberapa anggota komplotan Teguh cs ini. Mereka akan dikenai pasal 365 dan 338 KUHP, " imbuh Philip. (*)