Duh, Limbah Menggenang di Ibu Kota Kabupaten Ini
Satu diantaranya, buruknya saluran drainase kota yang memicu genangan air dihalaman rumah toko (Ruko) pusat perekonomian ibukota tersebut.
Editor: Wahid Nurdin
Laporan wartawan Tribun Sumsel, Yohanes Tri Nugroho
TRIBUNNEWS.COM, BANYUASIN - Kota Pangkalan Balai sebagai Ibukota Kabupaten Banyuasin hingga kini seolah belum dapat menjadi cerminan kemajuan pembangunan di Bumi Sedulang Setudung.
Hal tersebut disebabkan pembangunan Kota yang belum mendapatkan porsi lebih sehingga terkesan tidak memiliki pembeda dengan wilayah kecamatan lainnya.
Satu diantaranya, buruknya saluran drainase kota yang memicu genangan air dihalaman rumah toko (Ruko) pusat perekonomian ibukota tersebut.
Air pembuangan dari aktivitas usaha dan rumah mengalir diatas permukaan tanah tanpa melalui drainase membuat kawasan menjadi kumuh. Ditambah lagi dengan bau menyengat dari limbah yang cukup mengganggu.
“Kami seperti tinggal dipemukiman kumuh, karena air limbah dari pelaku usaha hingga rumah tangga, menggenang di halaman ruko, dan memicu ketidaknyamanan karena bau tidak sedap yang kerap tercium saat melintas,” ungkap Soleh (39), warga Pangkalan Balai dijumpai Tribun Sumsel (Tribunnews.com Network), Rabu (23/09).
Ia mengungkapkan sebagaian besar kawasan tersebut memang tidak dilengkapi drainase sehingga air pembuangan mengalir begitu saja ke daerah yang lebih rendah.
Sehingga tidak jarang air limbah berwarna hitam pekat hingga menggenangi halaman ruko bahkan naik ke jalan lintas.
Sebagian lagi masih memiliki memiliki drainase sehingga air limbah mengalir dengan baik tanpa mengganggu aktivitas warga.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.