Meriah! Warga Tionghoa Pekanbaru Gelar Festival Musim Gugur
Ribuan orang warga perkumpulan warga Tionghoa di Kota Pekanbaru menyelanggarakan perayaan Festival Musim Gugur (Zhong Qiu), Sabtu(26/9/2015) malam.
Editor: Robertus Rimawan
Laporan Ikhwanul Rubby
TRIBUNNEWS.COM, PEKANBARU - Ribuan orang warga perkumpulan warga Tionghoa di Kota Pekanbaru menyelanggarakan perayaan Festival Musim Gugur (Zhong Qiu), Sabtu(26/9/2015) malam.
Perayaan ini dilaksanakan di Kampung Tionghoa Melayu di Jalan Karet Pekanbaru. Festival yang biasa dikenal dengan festival kue bulan ini menyuguhkan beragam atraksi kebudayaan seperti barongsai dan tarian naga serta hiburan musik oriental.
Dalam acara ini tepat pada pukul 20.00 wib, pengunjung yang hadir bersama-sama memakan kue bulan yang dibagikan panitia.
Wakil Ketua Panitia pelaksanaan Festival Zhong Qiu, Heri Suwandi mengatakan dalam festival ini pihak panitia membagikan 1600 kue bulan kepada pengunjung festival.
"Selain itu dalam gelaran ini panitia juga membagikan 1000 lampion kecil kepada setiap pengunjung yang ingin menyaksikan festival ini," ujar Heri.
Dalam perayaan ini disemarakkan pula dengan 5 lampion raksasa yang 4 diantaranya berbentuk kambing, dimana ini melambangkan tahun yang dijalani saat ini serta 1 lampion berbentuk ikan yang melambangkan persatuan dan kemakmuran.
Lampion raksasa yang ditampilkan dalam perayaan ini merupakan lampion yang didatangkan langsung dari Kabupaten Rokan Hilir.
"Lampion raksasa yang dipertunjukkan ini merupakan lampion pemenang dari festival lampion Cap Go Meh di Bagan Siapi api beberapa waktu lalu," kara Heri.
Heri mengatakan pada tahun ini perayaan Festival Zhong Qiu di Pekanbaru terdapat nuansa yang sedikit berbeda dan lebih sederhana.
Tahun ini festival digelar tanpa pawai karena kabut asap masih menyelimuti Pekanbaru.
Namun demikian perayaan kali ini tidak akan mengurangi makna dari perayaan Festival Zhong Qiu.
Ket tjing yang merupakan perwakilan dari Paguyuban Seluruh Masyarakat Tionghoa Indonesia wilayah Riau mengatakan, perayaan Festival Zhong Qiu ini bertujuan untuk melestarikan budaya leluhur orang Tionghoa.
Perayaan ini sendiri memiliki makna persatuan bagi warga Tionghoa dilambangkan dengan bentuk bulan yang penuh.
Dari perayaan ini tentunya disyukuri dan diharapkan masyarakat Tionghoa khususnya yang berada di Kota Pekanbaru semakin kuat persatuan yang terjalin.
Satu diantara tokoh masyarakat yang juga seorang wakil rakyat di DPRD Propinsi Riau, Siswaja Muljadi berpendapat gelaran festival yang digelar sangat baik.
Dengan diadakannya festival ini secara berkesinambungan tiap tahunnya diharapkan dapat menjadi ikon tradisi di Provinsi Riau, khususnya di Kota Pekanbaru.
Diharapkan pula dari perayaan festival ini akan mengangkat berbagai sektor lainnya yang berkaitan dalam perayaan ini. (*)