Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Enam Pengungsi Rohingya Ditelanjangi, Gara-Gara Ini

Dari enam orang , empat di antaranya perempuan (dua masih gadis), mengaku diperkosa oleh orang yang tak mereka kenal.

Editor: Wahid Nurdin
zoom-in Enam Pengungsi Rohingya Ditelanjangi, Gara-Gara Ini
AP
ILUSTRASI. Pengungsi Rohingya yang terdampar di Sumatra dibawa ke penampungan sementara di Seunuddon, Aceh, Indonesia, 10 Mei 2015. 

TRIBUNNEWS.COM, LHOKSUKON  -  Enam pengungsi Rohingya yang ditampung di shelter Blang Adoe, Kecamatan Kuta Makmur, Aceh Utara, Senin (28/9) sekitar pukul 21.00 WIB ditangkap sejumlah orang di kawasan line pipa.

Lalu, mereka ditelanjangi karena dituduh kabur dari kamp itu.

Dari enam orang , empat di antaranya perempuan (dua masih gadis), mengaku diperkosa oleh orang yang tak mereka kenal.

Apalagi relawan di kawasan itu menemukan bercak darah pada pakaian dalam seorang gadis Rohingya tersebut.

Informasi dari beberapa Rohingya yang sudah mampu berkomunikasi dalam bahasa Indonesia, bahwa pada Senin (28/9/2015) sekitar pukul 20.00 WIB sejumlah Rohingya ke luar dari shelter dengan memanjat pagar belakang kamp penampungan.

Mereka ke luar mengaku karena hendak menemui saudaranya yang datang dari Malaysia.

Namun, sekelompok pria berhasil menangkap enam di antara mereka di kawasan jalan line pipa.

Berita Rekomendasi

Mereka yang ditangkap itu adalah Hamidah (ibu satu anak), Aminah (13), Toyuba (ibu empat anak), dan Zuhra (15) dan dua orang lagi pria yakni Ismail (17) dan Abdullah (15).

Keenam mereka mengaku ditelanjangi dan empat perempuan itu mengaku diperkosa.

Sejumlah relawan pun sempat melihat ada darah di bagian celana dalam seorang gadis Rohingya tersebut.

Karena kesal, lalu sejumlah Rohingya menggembok pintu pagar shelter tersebut pada Senin (28/9) sekitar pukul 22.00 WIB setelah mendengar cerita dari enam teman mereka yang menjadi korban pelecehan seks.

Bahkan, sejumlah relawan mereka usir.

Pada Selasa (29/9) pagi, Koordinator Working Group Shelter, Khuzaimah dan staf Komisi Tinggi PBB untuk Urusan Pengungsi (UNHCR) tak bisa masuk karena pintu masih terkunci.

Baru sekitar pukul 10.00 WIB, dua petugas UNHCR datang dan berdialog di luar pagar dengan seorang Rohingya bernama Rasyid.

Halaman
12
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2025 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas