Direktur PDAM Lahat Pilih Mundur karena Merasa Tak Didukung Pemerintah dan DPRD
tidak mungkin akan ada pembenahan dan PDAM bisa memberikan pelayanan terbaik jika tidak didukung.
Editor: Sugiyarto
TRIBUNNEWS.COM, LAHAT -- Merasa tak mendapat dukungan dari Pemerintah Kabupaten (Pemkab) dan Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Lahat, khususnya menyangkut persoalan anggaran, Direktur PDAM Tirta Lematang Lahat, Ir Effendi Kromo memilih mengundurkan diri dari jabatanya.
Menurutnya, komitmen bersama untuk membenahi PDAM tidak ada.
"Saya sudah mengundurkan diri terhitung sejak 30 September lalu. Saya merasa Pemkab dan DPRD Lahat, tidak ada dukungan kepada saya untuk memperbaiki kondisi PDAM," terang Effendi menjelaskan alasan dirinya memilih mengundurkan diri, saat dihubungi Sripoku.com, Kamis (8/10/2015).
Menurutnya, tidak mungkin akan ada pembenahan dan PDAM bisa memberikan pelayanan terbaik jika tidak didukung.
Terlebih saat ini kondisi PDAM Tirta Lematang sedang 'sakit parah' bahkan terparah di Indonesia.
Disisi lain, keluhan dan protes warga kepada PDAM hampir tiap hari disuarakan.
"PDAM kita sama sekali tidak didukung berupa anggaran dari Pemkab dan DPRD. Bagaimana kita bisa melakukan perbaikan".
"Saya binggung harus berbuat apa dengan kondisi yang ada. Makanya saya lebih memilih mengundurkan diri," tegasnya.
Ditambahkanya, sangat berbeda dengan dukungan yang diberikan kepada PDAM lain di Sumsel seperti Kabupaten Muaraenim menyediakan anggaran 140 miliar pertahun, Kota Prabumulih Rp 500 miliar perlima tahun, Musi Banyuasin Rp 80 miliar pertahun untuk pembenahan pelayanan dan sarana PDAM.
Sementara, PDAM Lahat nol.
Menurut lelaki yang baru setahun menjabat ini selama ini PDAM Tirta Lematang hanya mengandalkan dana operasional dari pelanggan. Dirinya juga menyatakan, proposal yang diajukan ke pemerintah pusat maupun provinsi juga ada yang berhasil memperoleh dana. Hanya saja, dana yang didapat dari pusat maupun provinsi hanya sebatas perjuangan PDAM saja, sedangkan Pemkab Lahat atau pun DPRD sama sekali tidak peduli.
"Kondisi lagi sakit parah tapi perbaikan hanya mengandalkan dana operasional yang diperoleh dari pelanggan," sesalnya.
Padahal menurut Effendi, PDAM Tirta Lematang itu merupakan punya Pemkab Lahat. Sedangkan dirinya dan personil lain hanya sebagai operator saja.
Oleh karena itu pemkab menurutnya memiliki kewajiban memberikan pelayanan, termasuk menyediakan anggaran. Untuk pengunduran dirinya sendiri, telah disampaikan kepada Pemkab Lahat.
Menurutnya, pengunduran diri merupakan hak dan keinginan dirinya. Sehingga walau pun Pemkab Lahat tidak merestui, dirinya sudah bertekad bulut meninggalkan PDAM Tirta Lematang Lahat.
"Dari pada saya tidak bisa berbuat apa apa lebih baik mundur dan terkait respon atau tanggapan Bupati dan DPRD saya kira saya tidak perlu ada tanggapan terserah merekala," tegasnya kembali.
Sementara Bupati Lahat, H Saifudin Aswari Riva'I, SE saat dikonfirmasi terkait pengunduran Effedi Kromo menyatakan yang bersangkutan belum berhenti.
Menurutnya, sampai saat ini direktur PDAM belum mengundurkan diri. "Add, sampai saat ini dir pam Lahat belum mengundurkan diri," ujar Aswari kepada Sripo.