Minum Obat Anti Penyakit, Sejumlah Warga di Aceh Barat Malah Tumbang
Sejumlah warga di Aceh Barat, Rabu (7/10/2015) tumbang dan harus dilarikan ke Rumah Sakit (RS) Cut Nyak Dhien Meulaboh
Editor: Wahid Nurdin
TRIBUNNEWS.COM, MEULABOH - Sejumlah warga di Aceh Barat, Rabu (7/10/2015) tumbang dan harus dilarikan ke Rumah Sakit (RS) Cut Nyak Dhien Meulaboh.
Mereka tumbang setelah sebelumnya mengonsumsi obat pencegahan antipenyakit kaki gajah yang dibagi gratis oleh Dinas Kesehatan (Dinkes) setempat pada 6-10 OKtober 2015.
Informasi yang diperoleh Serambi (Tribunnews.com network) kemarin, mereka yang tumbang pada Selasa (6/10) sore adalah warga Kecamatan Samatiga, Aceh Barat.
Seorang di antaranya bernama Halimah (69), warga Cot Seulamat, kemarin siang dilarikan ke RS Cut Nyak Dhien dari Puskesmas Cot Seumereng Samatiga.
Sementara dua orang lagi hingga kemarin masih dirawat di puskesmas.
Selain warga Samatiga, warga dari kecamatan lain di Aceh Barat juga dilaporkan sempat pusing-pusing dan mual setelah minum obat antipenyakit kaki gajah itu, tapi tidak separah warga yang tumbang tersebut.
Anggota DPRK Aceh Barat, Nasruddin mengatakan, pemberian obat antipenyakit kaki gajah oleh Dinkes seharusnya sejak lama harus dimatangkan sosialisasi menyangkut efek samping, sehingga warga lebih hati-hati dan waspada saat meminum obat tersebut.
Sebab, obat gratis diberikan secara bebas kepada warga tanpa harus diperiksa lebih awal.
“Ini warga langsung saja mengonsumsinya, dengan jumlah obat diminum untuk orang dewasa 4 butir dan anak-anak 2 butir,” kata Nasruddin di sela membezuk Halimah yang dirawat di RS Cut Nyak Dhien, kemarin.
Ia berharap sosialisasi perlu ditingkatkan dengan memberikan pemahaman dan tidak asal berikan kepada warga, sehingga tidak membawa dampak malah lebih buruk nantinya.
Karena saat ini ditemukan sejumlah warga tumbang dan malah warga lain menjadi takut minum obat antipenyakit tersebut.
Dokter jaga RS Cut Nyak Dhien, Meulaboh, dr Jamalul Adil yang ditanyai Serambi, kemarin mengatakan, Halimah saat ini masih dirawat di RS dan yang bersangkutan juga mengalami penyakit lambung.
“Masih harus diperiksa lebih detil lagi terhadap pasien tersebut,” katanya.
Kepala Puskesmas Cot Seumeureung, dr Susanti mengakui tiga warga Samatiga sempat dilarikan ke Puskesmas itu.