Mayat Mr X Ditemukan di Sungai Dengan Kondisi Terikat Tiang Beton
"Memang ada dugaan kalau korban dibunuh. Sebab dia diikat tali di batu cor,"kata Andri
Editor: Wahid Nurdin
Laporan Tribunnews Batam, Eko Setiawan
TRIBUNNEWS.COM, BINTAN - Kondisi sesosok mayat laki-laki yang ditemukan di bawah Jembatan II Gunung Bintan, Kecamatan Teluk Bintan, Kepri, Jumat (9/10/2015) pagi sekitar pukul 07.30 WIB, sungguh mengenaskan.
Saat ditemukan, jasad pria itu terikat dengan tali di sebuah beton bangunan.
Ikatan tali mulai dari leher, tangan, hingga paha.
Beton yang digunakan sebagai pemberat tersebut berukuran panjang sekitar 120 cm.
Dari hasil olah tempat kejadian perkara (TKP) yang dilakukan Polres Bintan, diketahui kalau korban ditemukan dalam posisi telungkup.
Diperkirakan berumur sekitar 65 tahun dan menggunakan baju coklat.
"Kondisi mayat sudah membengkak, dan sekarang sudah kita bawa ke RSUP untuk melakukan autopsi," kata Kapolsek Teluk Bintan Iptu Ngatno saat dikonfirmasi di TKP.
Dari informasi yang dihimpun Tribun Batam (Tribunnews.com network), mayat tersebut awalnya ditemukan seorang warga bernama Kamis (50), nelayan yang biasa menangkap ikan di kawasan tersebut.
Ketika itu, Kamis tengah menangkap ikan dengan menggunakan jaringnya.
Tanpa ia sadari, jaringnya menyangkut ke sebuah benda yang mengapung tersebut.
Ketika ia mengangkat, ternyata benda tersebut merupakan sesosok mayat lelaki yang sudah membusuk.
Kaget melihat mayat itu, lalu Kamis berlari ke atas jembatan dan memberitahukan kepada rekannya yang lain bernama Jamaludin, Senen, dan Ani.
Penasaran dengan yang dikatakan Kamis, teman-temanya yang lain akhirnya memastikan ke bawah jembatan apakah yang ditemukan oleh Kamis benar-benar mayat.
Diduga mayat tanpa identitas tersebut merupakan korban pembunuhan.
Pasalnya, saat ditemui korban terlihat dalam keadaan terikat dan diberi pemberat.
Kasat Reskrim Polres Bintan AKP Andri Kurniawan mengatakan, memang ada dugaan kalau mayat Mr X tersebut tewas karena dibunuh.
"Memang ada dugaan kalau korban dibunuh. Sebab dia diikat tali di batu cor,"kata Andri menerangkan, Jumat (9/10/2015).
Dari hasil Autopsi sementara dikatakan Andri, kedua kaki korban patah dan terlihat mengecil.
Diduga lelaki tersebut tewas sekitar 5-7 hari lalu.
Andri sendiri belum bisa mengatakan motif pembunuhan.
Sebab identitas korban hingga saat ini belum ditemukan.
"Kita belum tahu apa motifnya. Yang jelas kita tunggu dulu hasil autopsi resmi dari pihak rumah sakit," tambahnya.
Pihak kepolisian meminta kepada masyarakat yang merasa kehilangan keluarga dengan ciri-ciri seperti itu segera membuat laporan ke Polres Bintan.
"Kalau ada masyarakat yang merasa kehilangan keluarganya segera membuat laporan,"imbaunya.