Buah Mirip Salak Ini Disukai Anak Perempuan Hingga Ibu-Ibu
"Kebanyakan anak perempuan dan ibu-ibu yang sering makan buah ini, rasanya itu kecut, dibuat asinan juga masih sama," ucap Muhammad
Editor: Wahid Nurdin
Laporan Wartawan Bangka Pos, Nordin
TRIBUNNEWS.COM, BANGKA - Bentuk buahnya hampir sama dengan salak, rasanya kecut, apalagi jika dimakan langsung dari pohonnya.
Dialah kelubi, salah satu makanan khas Bangka.
Cara makan buah ini cukup unik, biasanya dibuat asinan dan dijadikan oleh-oleh.
Karena rasanya yang kecut walaupun sudah matang dari pohon.
Muhammad (56), warga desa Puding Besar Kecamatan Puding Besar Kabupaten Bangka menyebutkan, buah kelubi sudah dikenal orang sejak zaman dulu.
Selain dibuat asinan mereka biasanya makan dengan cara dibuat sambal.
"Kebanyakan anak perempuan dan ibu-ibu yang sering makan buah ini, rasanya itu kecut, dibuat asinan juga masih sama," ucap Muhammad kepada bangkapos.com, Minggu (11/10/2015).
Menurutnya, pohon kelubi ini banyak tumbuh di rawa-rawa.
"Hidupnya berkelompok dan saling berdampingan," katanya.
Disebutkannya, karakter buah dan pohonya tidak jauh berbeda dengan salak.
Hanya saja kulit kelubi lebih tebal, rasa buahnya kecut, dan ketika berbuah tidak tumbuh pucuk lagi.
"Buah salak biasanya menjuntai ke bawah, kelubi tidak, dia ke atas pucuk. Sehingga pertumbuhannya terhalang," sebutnya.
Selain itu, pohon kelubi hanya hidup sekali sampai berbuah.
Karena setelah diambil buahnya, pohon langsung ikut di tebang.
"Nanti anak tunas baru akan tumbuh disebelahnya lagi," sebut bapak 8 anak ini.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.