Tiga Nelayan Jadi Saksi Jatuhnya Helikopter
Tiga nelayan setempat saat ini menjadi saksi proses pencarian puing helikopter EC 130 yang jatuh di kawasan Danau Toba.
Editor: Wahid Nurdin
Laporan Wartawan Tribun Medan, Dedy Kurniawan
TRIBUNNEWS.COM, MEDAN - Tiga nelayan setempat saat ini menjadi saksi proses pencarian puing helikopter EC 130 yang jatuh di kawasan Danau Toba.
Untuk itu koordinasi dilakukan dari berbagai pihak/Instansi.
Dan termasuk Tim SAR Dit Pol Air Polda Sumut dalam perjalanan menuju lokasi kejadian, Senin (12/10/2015).
Dikatakan Kasubbid Penmas Polda Sumut, M.P Nainggolan bahwa untuk informasi yang didapat pihak petugas, sejauh ini selain pihak instansi terkait juga bersumber dari masyarakat.
Dan saksi merupakan nelayan setempat yang sedang memancing di Danau Toba.
Dan sudah tiga orang dijadikan saksi kejadian jatuhnya heli tersebut.
"Sejauh ini saksi mata Amalius Sihotang, Saut Samosir dan Panri Harianja. Ketiganya warga dusun 1 Desa Onan Runggu Kabupaten Samosir. Dari mereka mengatakan bahwa saat sedang memancing di tengah danau di sekitar Kec Onan Rungu Kab Samosir mereka melihat pesawat heli terbang rendah di sekitar danau arah Tarabunga, Balige dan mendengar dentuman keras seperti ledakan dan terlihat asap mengepul dari tengah danau dan terasa ombak besar sekitar pukul 12.00 WIB," jelas Nainggolan.
Polres Samosir saat ini juga sudah mendirikan posko di pelabuhan Onan Rungu dan terus mengumpulkan info tentang lokasi jatuhnya helikopter namun diperkirakan jatuhnya helikopter adalah di tengah danau.
Berdasar data Humas Polda Sumut yang disampaikan Kasubbid Penmas, Diketahui heli jatuh dengan rute Desa Siparmahan-Desa Sihotang Kecamatan Arian Kabupaten Samosir-Bandara KNIA.
Diperkirakan heli kehilangan kontak di atas perairan Danau Toba, daerah Desa Aek Gurgur Kec Tampahan Kabupaten Tobasa.