Waw! Hiu Tutul Seberat 2 Ton Tersangkut Jaring Nelayan Surabaya
Puluhan nelayan di perairan Kenjeran Surabaya dihebohkan dengan penemuan hiu tutul yang tersangkut jaring nelayan, Senin (12/10/2015).
Editor: Sugiyarto
TRIBUNNEWS.COM, SURABAYA - Puluhan nelayan di perairan Kenjeran Surabaya dihebohkan dengan penemuan hiu tutul yang tersangkut jaring nelayan, Senin (12/10/2015).
Hiu Tutul seberat 2 ton dan panjang 8 meter itu diperkirakan dari pagi terjebak di jaring nelayan, sehingga ditemukan dalam kondisi mati.
Setelah dipastikan mati, para nelayan membawanya ke tepian, agar bangkai ikan ini tidak menghalangi lajur kapal nelayan, serta tidak merusak jaring nelayan.
Untuk menarik ikan raksasa ini ke tepi, para nelayan menggunakan 10 perahu dan membutuhkan setidaknya 20 tenaga pria dewasa.
Syamsul Arifin, nelayan saksi mata penemuan tersebut mengatakan belum tau pasti sejak kapan Hiu itu berada di jaring nelayan.
Namun diperkirakan karena musim kemarau yang berkepanjangan membuat suhu air laut berubah, sehingga Hiu itu berenang ke tepian untuk mencari suhu dingin.
"Ikan ini ya paling berenang ketepian, lalu kena ombak akhirnya kesangkut di jaring," jelas Syamsul.
Saat ini, ikan yang tergolong langka ini berada di Kampung Cumpat, Kecamatan Bulak, Kenjeran, Surabaya. Rencananya ikan itu dijual kepada para pengepul ikan.
Namun, sebelum dijual para nelayan yang menemukannya berencana akan mempertontonkannya kepada masyarakat dengan dikaciskan.
Dana yang terkumpul nantinya masuk kas RT dan dimanfaatkan untuk memperbaiki perahu warga sekitar.
"Yang mau nonton silakan, cukup dengan membayar uang karcis aja. Nah uang ini nanti di kasihkan pak RT, dan nanti buat memperbaiki kapal nelayan lain," kata Syamsul.
Saat ini, ikan yang tergolong langkah ini berada di Kampung Cumpat, Kecamatan Bulak, Kenjeran, Surabaya. Rencananya ikan itu dijual kepada para pengepul ikan.
Namun, sebelum dijual para nelayan yang menemukannya berencana akan mempertontonkannya kepada masyarakat dengan dikaciskan.
Dana yang terkumpul nantinya masuk kas RT dan dimanfaatkan untuk memperbaiki perahu warga sekitar.
"Yang mau nonton silakan, cukup dengan membayar uang karcis aja. Nah uang ini nanti di kasihkan pak RT, dan nanti buat memperbaiki kapal nelayan lain," kata Syamsul.