Dunia Kembali 'Melihat' Aceh, ISKA Suarakan Keprihatinannya
Aceh bukan milik masyarakat Aceh saja, tetapi Aceh milik Indonesia dan juga dunia.
Penulis: Robertus Rimawan
Karena pada kenyataannya di rumah-rumah ibadat itulah -apapun agamanya- Allah Yang Maha Esa ditinggikan dalam berbagai cara dan keyakinan iman.
5. Meminta pemerintah dan seluruh jajarannya, khususnya Pemerintah Kab Aceh Singkil dan Prov Aceh untuk hadir bertindak tegas, cepat dan tepat, karena jelas peristiwa yang terjadi ini bertentangan dengan Pancasila dan UUD RI 1945.
Dan mengantisipasinya kemungkinan yang bisa mengakibatkan peristiwa Singkil berubah konflik yang lebih luas.
6. Kami meyakini bahwa Pancasila sebagai Roh dan inspirasi dalam kita hidup bersama sebagai bangsa Indonesia.
Untuk itu kami mengajak seluruh elemen anak bangsa dan jaringan lintas iman yang masih percaya akan Pancasila untuk terus menumbuhkan dan membangun solidaritas tanpa sekat.
7. Menginstruksikan pada seluruh Dewan Pimpinan Daerah (DPD) dan Dewan Pimpinan Cabang (DPC) ISKA diseluruh Indonesia untuk mengantisipasi segala kemungkinan yang terjadi akibat dari peristiwa ini dengan membangun komunikasi dan kerjasama bersama unsur masyarakat, khususnya yang menghargai toleransi dan keberagaman.
Demikian keprihatinan ini kami sampaikan agar kita bisa mengambil pelajaran bersama agar peristiwa ini tidak terulang pada masa yang akan datang di seluruh wilayah Indonesia yang masih menjunjung tinggi Pancasila dan Bhinneka Tunggal Ika.
Presidium Pusat
Ikatan Sarjana Katolik Indonesia (ISKA)
St.Albertus Magnus
Jakarta, 14 Oktober 2015
MULIAWAN MARGADANA– Ketua Presidium, JOANES JOKO – Sekretaris Jenderal. (*)
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.