Terkendala Asap, Pencarian Belum Bisa Gunakan Metal Detector dan Sonar
Menurutnya, kabut asap ini juga menyebabkan mereka kesulitan mendatangkan alat pencari.
Editor: Wahid Nurdin
Laporan Wartawan Tribun Medan, Royandi Hutasoit
TRIBUNNEWS.COM, SAMOSIR - Pencarian korban helikopter EC 130 yang jatuh di perairan Danau Toba terus dilakukan, Rabu (14/10/2015).
Namun upaya pencarian tersebut menurut Marsekel Pertama Supriadi, Direktur Sarana Prasarana Basarnas, terkendala kabut asap.
"Kami tetap melanjutkan pencarian korban. Namun untuk pencarian hari ini kami masih terkendala cuaca kabut asap yang tebal," katanya, Rabu (14/10/2015).
Menurutnya, kabut asap ini juga menyebabkan mereka kesulitan mendatangkan alat pencari.
Saat ini proses pencarian masih dilakukan tanpa teknologi metal detektor dan sonar .
Kabut asap juga membuat pencarian menggunakan helikopter belum dapat dilakukan.
"Rencana menggunakan helikopter, namun asap inilah, membuat kita tidak berani," lanjutnya.
Padahal korban selamat kemarin sudah memberikan kode kordinat heli, yang hanya pilot heli yang tahu kode-kode tersebut.
"Tapi alam ini lagilah kendala kita, jarak pandang hanya 300 meter, dan ini beresiko untuk penerbangan," katanya.
Untuk saat ini, kata Supriadi, mereka melakukan pencarian di empat titik perairan, yaitu perairan Balige, Janji Raja, Nainggolan/Onan Runggu, dan Lumban Raja.
Di empat titik itu anggota tim pencari menyisir di bibir-bibir pantai.
Belasan penyelam juga dikerahkan dengan dibantu warga setempat.
Ia juga menuturkan bahwa mereka tidak menentukan batasan waktu pencarian.
"Kami akan melakukan pencarian hingga korban ketemu," jelasnya.