Jembatan Darurat yang Baru Dibangun Enam Bulan Amblas Diterjang Air Bah
Selaian itu, di Dusun Blang Rimeeh Gampong Pulo Seunong, sebagian besar areal sawah masyarakat terendam.
Editor: Wahid Nurdin
Akibatnya, anak-anak sekolah ini terpaksa dijemput dan dibantu orang dewasa melewati sungai itu.
Sedangkan kendaraan roda dua dan empat, sama sekali tidak bisa menyeberangi sungai, kecuali dengan cara digotong beramai-ramai, agar bisa melewati sisa bengkalai jembatan.
Sementara itu, di titik lainnya terdapat badan jalan yang terancam putus.
Yaitu di Gampong Krueng Meriam, dimana lokasi sudah pernah dikunjungi Gubernur Aceh dr Zaini Abdullah beberapa waktu lalu.
Namun masih sering diterjang air bah, tanpa ada penanganan jangka panjang.
“Badan jalan di lokasi ini terkikis semakin parah dan terancam putus,” tambah Tgk Muhammad, tokoh masyarakat Tangse.
Camat Tangse, Jakfar, mengaku sudah meminta Pemerintah Kabupaten Pidie segera mengatasi persoalan air bah ini.
“Kami sudah menyiapkan laporan tertulis untuk disampaikan ke Bupati,” ujarnya.
Kabag Administasi Pembangunan Setdakab Pidie, Buchari SSTP yang juga turun memantau situasi bencana, berjanji bahwa jika sudah ada laporan camat, pihaknya akan melaporkan hal ini ke pimpinan daerah, guna ditindaklanjuti.
Hal senada juga disampaikan Kabag Kedaruratan dan Logistik BPBD Pidie, Dewan Ansari di lokasi tersebut kemarin, pihaknya siap melakukan penanganan, jika ada petunjuk dari atasan.
“Di Blang Jeurat memang harus dibangun jembatan permanen, karena jembatan darurat sudah dua kali dibangun, tapi selalu amblas diterjang air bah,” ujarnya.