Tak Ada Jembatan Penghubung, Warga Terpaksa Sewa Longboat
Hal itu disampaikan Kades Nanga Nuak, Amri Bin Idrus, mengingat belum ada jembatan yang menghubungkan kedua wilayah.
Editor: Wahid Nurdin
TRIBUNNEWS.COM, MELAWI - Warga Desa Nanga Nuak kecamatan Ella Hilir dan 9 desa tetangga lain yang ada di sekitarnya, terpaksa mengandalkan jasa penyeberangan untuk bisa melakukan aktifitas di ibu kota kecamatan.
Hal itu disampaikan Kades Nanga Nuak, Amri Bin Idrus, mengingat belum ada jembatan yang menghubungkan kedua wilayah.
Warga pun berharap pemerintah bisa mewujudkan pembangunan jembatan penghubung antara Desa Domet Permai menuju desa Nanga Nuak.
Karena biaya yang mereka keluarkan tidaklah sedikit untuk menyewa long boat tersebut.
Amri mengatakan, ongkos untuk menyewa long boat Rp 3000 setiap orang dan Rp 10 ribu untuk kendaraan bermotor.
“Dengan biaya penyeberangan sebesar itu memang rasanya sangat berat, namun kami tidak punya pilihan lagi karena memang tidak ada jembatan,” katanya.
Amri mengatakan, jika saja pemerintah bisa mewujudkan harapan masyarakat di desa Nanga Nuak tentu akan menjadi kebahagiaan tersendiri, selain akses transportasi lancar dia yakin ekonomi masyarakatnya akan lebih baik.
“Bukan hanya desa Nanga Nuak namun desa lain yang ada di sekitar sini juga akan merasakan dampaknya, bahkan beberapa desa di kecamatan Menukung,” jelasnya.
Amri mengungkapkan, jika ingin membangun jembatan dari Desa Domet Permai menuju Nanga Nuak memang akan memakan biaya cukup besar.
Karena memang sungai di Nanga Nuak cukup lebar.
“Kalau mau bangun ya memang harus jembatan rangka baja, kalau jembatan gantung tidak akan mampu,” katanya.
Dia mengungkapkan, selama ini warga di sana memang belum pernah menyampaikannya kepada pemerintah terkait pembangunan jembatan tersebut.
Baik melalui proposal maupun musrenbang desa, hanya saja jika pemerintah memiliki anggaran untuk membangun jembatan warga akan sangat senang menerimanya.
Angggota DPRD Melawi H Heri Iskandar sangat mendukung jika pemerintah membangun jembatan antara Domet Permai menuju Desa Nanga Nuak.
Sebab selain akan mempermudah akses transportasi setidaknya keberadaan jembatan tersebut bisa meningkatkan perekonomian masyarakat di desa lain.
“Sebagai DPRD kami sangat mendukung jika memang pemerintah memiliki anggaran, namun demikian ini juga harus disesuaikan dengan kemampuan keuangan daerah sebab banyak juga daerah lain yang sudah direncanakan sampai kini belum terbangun,” katanya.
Satu diantara contohnya adalah jembatan Melawi II yang tak jauh dari ibu kota Kabupaten.
Bahkan jembatan ini sudah dilakukan penancapan tiang fender sejak beberapa tahun silam dan tinggal melanjutkan pembangunannya, namun sampai kini juga belum terealisasi.