Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

BBM Langka di SPBU, Malin Curiga Ada Praktek Mafia BBM di Melawi

Malin mengatakan, jika alasannya karena cuaca, itu merupakan hal yang mustahil, sebab distribusi BBM di daerah lain tidak ada masalah.

Editor: Wahid Nurdin
zoom-in BBM Langka di SPBU, Malin Curiga Ada Praktek Mafia BBM di Melawi
/SRIPOKU.COM/ARDANI ZUHRI
Ilustrasi.Pemandangan SPBU Kepur di Muaraenim. Jumat (10/6/2011) kehabisan stok BBM sudah merupakan hal biasa. Bahkan baru beberapa jam buka sudah ludes dibeli konsumen. (SRIPOKU.COM/ARDANI ZUHRI) 

Laporan wartawan Tribun Pontianak, Ali Anshori

TRIBUNNEWS.COM, MELAWI  -  Ketua komisi C DPRD Melawi, Malin, curiga, Melawi menjadi daerah operasi mafia BBM, karena sejak beberapa pekan terakhir, masyarakat sulit mendapatkan BBM terutama di SPBU.

“Padahal di daerah lain tidak ada masalah, masyarakat mudah mendapatkan BBM di SPBU, namun kenapa di Melawi ini selalu seperti itu, saya curiga Melawi menjadi daerah operasi mafia BBM,” kata Malin Senin (26/10/2015).

Malin mengungkapkan, hampir setiap hari SPBU selalu dipenuhi spekulan BBM, bahkan ada diantara mereka yang menggunakan jiriken dan drum.

Dalam hitungan jam BBM langsung ludes dan masyarakat umum tidak kebagian.

“SPBU inikan sebenarnya untuk masyarakat umum, karena di sana harganya lebih murah, kalau harus beli di kios kan mahal, apalagi dengan kondisi ekonomi seperti sekarang ini, masyarakat merasa keberatan dengan harga BBM,” katanya.

Malin mengatakan, jika alasannya karena cuaca, itu merupakan hal yang mustahil, sebab distribusi BBM di daerah lain tidak ada masalah.

Berita Rekomendasi

Bahkan kata dia, insfrastruktur di Melawi jauh lebih baik jika dibandingkan dengan daerah lain khususnya Sintang.

“Coba lihat jalan kota Sintang seperti apa, namun BBM tetap lancar, sementara jalan di Melawi lebih mulus, kenapa BBM tidak juga lancar, ada apa dengan pertamina, ada apa dengan perangkat pengawas pemerintahan, ada apa dengan SPBU,” tandasnya.

Sementara itu, Romsyah, Kades Bukit Raya kecamatan Tanah Pinoh Barat mengungkapkan harga jual bensin eceran di Kota Baru, ibukota kecamatan Tanah Pinoh saja kini sudah dijual Rp 12 ribu perliter.

Harga ini akan semakin mahal bila dibawa ke desa-desa yang ada di pedalaman.

“Karena dapatnya susah, apalagi di Kota Baru sudah tidak ada SPBU. Mereka mengambil langsung dari Nanga Pinoh,” terangnya.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2025 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas