Kekeringan Meluas, Status Tanggap Darurat di Kendal Akan Diperpanjang
Kebijakan tersebut akan mempengaruhi program distribusi air bersih ke daerah-daerah yang ditimpa kekeringan.
Editor: Wahid Nurdin
Laporan Tribun Jateng, Ponco Wiyono
TRIBUNJNEWS.COM, SEMARANG - Kepala Seksi Kedaruratan Bencana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kendal, Slamet, mengatakan masa tanggap darurat tahun ini bisa diperpanjang.
Hal ini mengingat musim kemarau masih terus berlangsung hingga November.
Kebijakan tersebut akan mempengaruhi program distribusi air bersih ke daerah-daerah yang ditimpa kekeringan.
Menurut Slamet, pihaknya mencatat ada dua kecamatan lagi yang mengalami kekeringan.
Dua kecamatan itu adalah Pageruyung (Desa Gebangan) dan Sukorejo (Peron, Harjodowo, dan Beringin). Kini jumlah kecamatan yang ditimpa kekeringan sejumlah 19 desa di tujuh kecamatan.
"Ada desa yang tadinya tidak sekarang kena (kekeringan, red). Jadi dropping air bersih jalan terus," kata Slamet, Selasa (27/10/2015).
Pihaknya mengandalkan dua armada pengangkut air bersih yang masing-masing mampu membawa 4000 liter air.
Diungkapkan pula, dengan ditemukannya dua mata air baru di Sukorejo, kini BPBD dimudahkan dalam mendapatkan air bersih yang akan disalurkan.
"Kebetulan mata air tersebut muncul di Desa Genting Gunung, yang berdekatan dengan desa-desa yang kekeringan," ungkapnya.
BPBD belum menerima pemberitahuan mengenai status siaga wilayah Kendal terkait asap karena kebakaran hutan di Kalimantan.
Sebagaimana diberitakan, asap kebakaran hutan tersebut sudah melanda udara Ibukota Jakarta.
"Sejauh ini belum, meski Kendal berada pesisir utara namun udara di Kendal masih aman dari ancaman asap," tegas Slamet.