BREAKING NEWS: Pria Bersarung Lompat Pagar Lalu Kejar Jokowi
"Pria itu sebelum-sebelumnya tidak pernah terlihat di sini," kata seorang jamaah.
Editor: Hasanudin Aco
TRIBUNNEWS.COM, JAMBI - Presiden Joko Widodo sedang bersiap-siap mengikuti Salat Jumat di Masjid Al Falah Jambi ketika seorang pria paruh baya berusaha mengejarnya.
Pria tak dikenal tersebut masih mengenakan sarung, mengenakan pengikat kain putih dan berkacamata hitam.
Ketika presiden akan mengambil wudu sesaat akan Salat Jumat, tanpa diduga lelaki tersebut meloncat pagar pembatas wudu menuju arah Jokowi.
Beruntung aksi pada Jumat (30/10/2015) siang tersebut berhasil dicegat dan diamankan tim pengamanan presiden.
Pria yang tak diketahui namanya ini kemudian diamankan tim pengaman presiden dan langsung dibawa ke Polsekta Pasar Kota Jambi.
"Dio tu loncat, nak meluk Jokowi," kata Lasal, seorang warga yang menjadi saksi mata kejadian.
Jamaah yang lain menduga pria tersebut bukan merupakan warga sekitar, mengingat pria tersebut tidak pernah terlihat di masjid tersebut.
"Pria itu sebelum-sebelumnya tidak pernah terlihat di sini," kata seorang jamaah.
Pasukan pengamanan presiden (Paspampres) sudah bersiap di lokasi sejak Jumat pagi sebagai bagian dari persiapan penyambutan kedatangan Presiden Jokowi di Masjid Al Falah, Jambi.
Pukul 10.30 WIB, pasukan paspampres, Brimob dan polisi militer terlihat bersiaga di setiap pintu masuk Masjid Al Falah Jambi.
Petugas menyisir lokasi area masjid menggunakan alat detektor untuk menghindari hal-hal yang tidak di inginkan.
Tanggapan warga di seputaran masjid pun beragam, seperti diutarakan M Taher yang menyambut baik kunjungan presiden ke Jambi dengan harapan dapat menyelesaikan permasalahan di daerah ini.
"Asalkan ado hasil bae, dio ke Jambi ne," ujar Taher.
Hal serupa juga di sampaikan Yayan, seorang guru SD Islam Alfalah yang berharap kedatangan presiden membawa pengaruh positif bagi dunia pendidikan, apalagi Jokowi juga akan mengunjungi sekolah di Kota Jambi.
Yayan mengatakan, presiden bisa langsung melihat dan mengerti kondisi dunia pendidikan di Jambi, dari segi infrastruktur dan finansial.
Jokowi juga diharapkan lebih memperhatikan lagi nasib guru-guru honorer.
"Intinya dapat membawa perubahanlah, setelah melakukan peninjauan secara langsung," ujar Yayan. (Abdullah Usman/ Dedi Nurdin)
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.