Kisah Dua Pencari Getah Bisa Lolos dari Kepungan Kebakaran Hutan Pinus di Ponorogo
Kebakaran hutan pinus di petak 49 Hutan Desa Ngilo-ilo menjadi kenangan buruk bagi Toiman (42) dan Madin (48), korban yang selamat dari amukan api
Editor: Sugiyarto
TRIBUNNEWS.COM, PONOGORO - Kebakaran hutan pinus di petak 49 Hutan Desa Ngilo-ilo menjadi kenangan buruk bagi Toiman (42) dan Madin (48), korban yang selamat dari amukan si jago merah.
Toiman bergabung bersama warga lainnya untuk memadamkan api, tapi saat warga berupaya untuk melokalisir api di kawasan hutan mendadak ada angin puting beliung. Angin itu dengan cepat membawa kobaran api.
"Angin bercampur kobaran api itu jadinya api beliung yang dengan cepat membakar kawasan hutan pinus sehingga banyak warga yang terjebak di tengah kobaran api," ungkapnya kepada Surya.CO.ID, Jumat (30/10/2015).
Mengatahui bencana itu, Toiman kemudian berlari sekencang-kencangnya ke arah puncak bukit. Namun api yang merembet dari bawah bukit itu seolah terus mengejarnya.
"Saya terus lari meski api ada di belakang saya sampai tenaga saya terkuras habis dan hampir pingsan," tuturnya.
Api beliung itu dengan cepat melahap hutan pinus mulai dari bawah sampai ke atas puncak bukit.
Dari kejauhan api terlihat membakar sampai puncak pohon pinus yang tingginya mencapai 30 - 40 meter.
"Teman-teman yang menjadi korban karena kehabisan oksigen setelah dikepung api," tambahnya.
Sementara Madin menceritakan, dirinya lolos dari kobaran api karena berlari ke arah hutan yang tidak terbakar. "Setelah api membesar kami lari ke arah barat," ungkapnya.
Namun Madin sempat cemas karena angin puting beliung yang disertai kobaran api itu semakin membesar. Kobaran api itu terjadi sekitar pukul 11.15 WIB dan berlangsung selama beberapa menit ke arah barat.
"Dalam tempo satu menit api sudah membesar mulai dari bawah sampai ke atas bukit. Apalagi pohon pinus yang ada getahnya membuat api tetap membara," ungkapnya.
Warga juga mengaku heran dengan musibah kebakaran yang baru pertama kali ini terjadi.
"Sejak saya menjadi pencari getah baru kali ini ada kebakaran besar," ungkapnya.
Sebelumnya hanya ada kebakaran kecil yang segera dapat dipadamkan bersama masyarakat.
Namun kebakaran kali ini berlangsung cepat dan meluas melalap areal lahan hutan pinus puluhan hektar.
Korban selamat lainnya bernama Parman yang ikut rombongan 4 mengaku terhindar dari petaka karena terus berlari sekuat tenaga menghindari kobaran api.
Korban sempat jatuh pingsan dan segera mendapat pertolongan masyarakat. Bahkan Parman sempat dirujuk ke rumah sakit.
"Pak Parman ini bersama rombongan Pak Suyitno, Mandor Perhutani yang menjadi korban," ungkapnya.