Calon Penumpang di Ngurai Rai Harap-harap Cemas, Khawatir Gunung Rinjani Meletus
Penutupan empat jam bandara Ngurah Rai membuat sejumlah penerbangan baik untuk kedatangan atau keberangkatan terpaksa harus delay
Editor: Sugiyarto
Laporan Wartawan Tribun Bali: I Made Ardhiangga
TRIBUNNESW.COM, BADUNG- Penutupan empat jam bandara Ngurah Rai membuat sejumlah penerbangan baik untuk kedatangan atau keberangkatan terpaksa harus delay ataupun mengalami cancel.
Beberapa penumpang mengeluhkan hal ini. Sebab, banyaknya pekerjaan menanti di pagi dan siang esok mesti was-was akan tekendala.
Ketua HAMI (Himpunan Advokat Muda Indonesia) Bali, Agus Nahak, yang ditemui di pelataran terminal keberangkatan, menyatakan tidak akan melakukan penerbangan apabila besok pagi dilakukan.
Sebab, dia memperkirakan kondisi alam ini bisa sewaktu-waktu berubah. Itu berkaca pada peristiwa Gunung Raung beberapa waktu lalu.
"Aku ada pertemuan di Jakarta, bro. Aduh, kalau tidak jadi berangkat mending tanggal (6/11/2015) saja".
"Takutnya, saat ini erupsi, pas sudah di Jakarta malah meletus. Bisa kacau jadwalku semuanya," ujar Agus yang menumpang pesawat Garuda itu.
Di sisi lain, Hiparkus Epi, penumpang Garuda Indonesia mengatakan, bahwa semoga saja penerbangan untuk pagi hari bisa dilakukan.
Alias, bandara Ngurah Rai dibuka. Kalau tidak, maka pekerjaannya di Jakarta pastinya akan mengalami kendala.
"Ya sudah menunggu besok pagi kalau bisa, boleh lah. Karena, nanti pukul 23.30 Wita itu juga belum jelas," ujarnya. (ang).