Suka Jazz dan Musik Etnik ? Datang Saja ke Bali Music World Festival
Untuk mencapai target tersebut tentunya dibutuhkan kerjasama antara pemerintah dan dunia usaha
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Pemerintah menargetkan kunjungan wisatawan mancanegara Indonesia mencapai 10 juta pada tahun ini dan dinaikkan menjadi 12 juta orang pada tahun 2016.
Untuk mencapai target tersebut tentunya dibutuhkan kerjasama antara pemerintah dan dunia usaha.
CEO Mata Air Thiar Bramanthia mengaku menyambut baik apa yang telah ditargetkan pemerintah tersebut.
Untuk itu, sebagai perusahaan yang bergerak di bidang event organizer, Mata Air siap menyajikan Bali Music World Festival sebagai upaya untuk menarik para peminat music jazz dan etnik datang ke Bali.
“Ini merupakan upaya kami untuk ikut mensukseskan target yang telah dicanangkan pemerintah. Dengan menarik para peminat musik etnik ke Bali tersebut kita harapkan Indonesia juga menjadi barometer music dunia. Ini merupakan event music etnic terbesar pertama yang diadakan di Indonesia,” ujar Thiar di Jakarta,Selasa(3/11/2015) malam.
Thiar menjelaskan akan banyak musisi Jazz dan Etnik internasional yang akan tampil dalam event terbesar di penghujung tahun ini.
Mereka diantaranya musisi yang tergabung dalam World Peace Music Kemal Musallam dari Palestina dan Gilad Atzmon dari Inggris, Nicolas Meier, Nelly Manukyan dan masih banyak lagi.
Sedangkan artis dari dalam negeri antara lain Dwiki Dharmawan, Krakatau, Dewa Budjana dan sejumlah artis jazz papan atas tanah air.
“Kita akan menampilkan para musisi jazz dan etnik dari Palestina ini dengan tujuan menyampaikan pesan perdamaian kepada dunia. Selain itu akan banyak musisi tanah air yang terlibat,” tambahnya.
Bali World Music Festival sendiri mendapatkan dukungan dari sejumlah BUMN seperti Inna Hotel yang bertindak sebagai sponsor.
Presdir Inna Hotel Intan Abdams Katoppo menegaskan pagelaran music etnit di Bali ini merupakan salah satu terobosan untuk menarik wisatawan asing dan wisatawan dalam negeri terutama para pecinta musik.
Oleh karenanya, Inna hotel tertarik untuk terlibat didalamnya sebagai sponsor.
“Krisis ekonomi yang melanda dunia saat ini tentunya berpengaruh terhadap tingkat kunjungan wisatawan ke Indonesia. Bali World Music Festival ini merupakan terobosan yang kita harapkan bisa menarik wisman untuk datang terutama ke Bali,” tegas Intan.
Intan menilai Bali merupakan pulau yang menjadi tempat pertemuan budaya lokal dan budaya internasional sangat cocok untuk digelarnya musik yang memadukan antara musik etnik dan modern.
Ia berharap pagelaran tersebut bisa menjadi barometer musik etnik dunia.
“Apa yang diusung oleh Bali World Music Festival ini selaras dengan budaya yang ada dengan kami yaitu memadukan budaya sejarah dengan hotel modern. Kita berharap dengan danya event ini jumlah kunjugan wisman ke Inna grup bisa meningkat,” tembah Intan.
Intan sendiri mengaku menargetkan peningkatan pendapatan pada tahun depan sebesar 100 miliar rupiah dari 500 miliar pada tahun ini menjadi 600 miliar pada tahun depan.