Dikira Jadi Korban Tragedi Mina, Ulama Banjarmasin Sempat Disalatkan Istighosah
Mengetahui Ustaz Khairudin kembali ke kemah dengan kelelahan, jamaah berhamburan memeluknya
Editor: Eko Sutriyanto
Laporan Wartawan Banjarmasin Post Umi Sriwahyuni
TRIBUNNEWS.COM, BANJARMASIN - Ketika tragedi Mina yang menewaskan ribuan jamaah terjadi pada musim tahun 2015, Ketua Muhammadiyah Wilayah Kalsel Prof Khairudin sempat dikira oleh rombongan yang dibimbingnya menjadi korban tragedi.
“Sebab saya sempat tidak pulang ke kemah lebih delapan jam setelah peristiwa tragis itu,” ujar Ustaz Khairudin ketika memberikan ceramah di hadapan jamaah Salat Subuh Masjid Al Jihad Banjarmasin.
Itu menurut ustaz ini, karena adanya salah pengertian.
Sebab pada hari terjadinya tragedi itu dia sudah berada di Makkah untuk tawaf lantaran jadwal untuk melontar rombongan sudah dilakukan pada pukul 4 subuh, lebih cepat hampir 20 jam dari jadwal yang ditetapkan.
“Karena punya waktu luang yang panjang itulah, saya bersama petugas medis kemudian memutuskan untuk tawaf dengan perhitungan bisa kembali ke kemah Arafah sebelum Zuhur," katanya.
"Ternyata seluruh akses menuju kemah ditutup sehingga kami berdua harus putar-putar hingga baru sampai waktu Asar,” lanjut Prof Khairudin berbagi pengalaman.
Karena hari itu terjadi tragedi, ulama ini dikira ikut menjadi korban sebab tidak pulang hampir 10 jam.
“Bahkan rombongan sempat melakukan salat istighosah memohonkan keselamatan untuk saya, sementara saya tidak tahu adanya tragedi tersebut. Ketika saya kembali ke kemah dengan kelelahan jamaah berhamburan memeluk saya,” ujarnya. (*)
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.