Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Gubernur Jatim Restui Pembentukan Provinsi Madura

Gubernur Jatim Soekarwo memberikan restu terhadap pembentukan Madura sebagai Provinsi baru.

Editor: Hendra Gunawan
zoom-in Gubernur Jatim Restui Pembentukan Provinsi Madura
Surya/Mujib Anwar
Gubernur Soekarwo ketika bertemu dengan Pimpinan Panitia Persiapan Provinsi Madura (P3M) Achmad Zaini (kiri), Minggu (8/11/2015) di Gedung Negara Grahadi, Surabaya. 

TRIBUNNEWS.COM, SURABAYA - Gubernur Jatim Soekarwo memberikan restu terhadap pembentukan Madura sebagai Provinsi baru.

Restu tersebut disampaikan langsung oleh Pakde Karwo, ketika menerima para tokoh Madura yang tergabung dalam Panitia Persiapan Provinsi Madura (P3M) dan Panitia Persiapan Pembentukan Provinsi Madura (P4M), Minggu (8/11/2015) di Gedung Negara Grahadi, Surabaya.

Saat bertemu Gubernur Soekarwo, Pimpinan P3M Achmad Zaini dan Pimpinan P4M Sale Farhat, didampingi 25 orang Kiai dan tokoh masyarakat di Madura. Sedangkan Gubernur didampingi Sekdaprov Akhmad Sukardi.

Menurut Pakde Karwo, dirinya merestui Madura menjadi Provinsi, karena keinginan tersebut merupakan hak masyarakat Madura.

"Asalkan memenuhi semua syarat dan aturan yang ada di Undang-undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah," tegasnya.

Syarat yang harus dipenuhi, kata Pakde Karwo, pertama, niatnya benar-benar untuk kesejahteraan masyarakat dan mempertahankan ciri khas masyarakat Madura, yaitu nilai-nilai budaya syiar Islam.

Kedua, harus terdiri dari lima kabupaten/kota. Saat ini, di Pulau Madura hanya ada empat kabupaten, yaitu Bangkalan, Sampang, Pamekasan, dan Sumenep.

Berita Rekomendasi

"Dengan begitu, salah satu kabupaten harus ada pengembangan daerah (kabupaten dan kota)," katanya.

Jika semua syarat dan aturan yang berlaku sudah dipenuhi dan DPRD juga setuju, serta konsepnya untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat dan meningkatkan pelayanan publik, serta mempercepat berbagai pembangunan, maka proses bisa dilanjutkan.

Dirinya, lanjut Pakde respect terhadap niat itu dan patut didorong. Asal konsepnya meningkatkan kesejaheraan dan menjaga kekhasan budaya masyarakat Madura.

"Yang penting jangan sampai ada konflik politik,” pesannya.

Gubernur dua periode ini mewanti-wanti, agar masyarakat tetap menjaga persatuan dan kesatuan Madura. Niatan menjauhkan Madura provinsi baru jangan menjadi kegiatan politisasi.

Karena, ada beberapa hal yang harus dikaji secara akademis dan ditata kembali, termasuk infrastruktur jalan, rencana tata kota, persetujuan DPRD, dan Bupati.

"Semua harus dijalankan dengan niat baik. Harus menjaga silaturahmi dan jangan sampai ada perpecahan,” tegas Pakde Karwo, mengingatkan.

Ketua Panitia Persiapan Provinsi Madura (P3M) Achmad Zaini menjelaskan, pihaknya mengucapkan terima kasih atas restu yang disampaikan Gubernur Soekarwo terhadap keinginan dan rencana pembentukan provinsi Madura.

"Pak Gubernur sudah memberikan arahan. Kami akan patuh pada aturan dan mekanisme yang ada," terangnya.

Menurut Zaini, selain aspirasi terkait rencana membentuk Provinsi Madura, saat bertemu Pakde Karwo pihaknya juga menyampaikan rencana pembentukan Bank Syariah Madura dan mengusulkan Trunojoyo sebagai pahlawan nasional.

“Apa yang disampaikan Pak Gubernur ini akan kami sampaikan kepada seluruh masyarakat di Madura,” pungkasnya. (Mujib Anwar)

Sumber: Surya
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas