Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Aktivis dan Tokoh Lintas Agama Jombang Kukuhkan Gus Dur sebagai Pahlawan

Sekitar 100 aktivis dan tokoh lintas agama di Jombang mengukuhkan keberadaan Presiden keempat RI Abdurrahman Wahid sebagai pahlawan Indonesia.

Editor: Dewi Agustina
zoom-in Aktivis dan Tokoh Lintas Agama Jombang Kukuhkan Gus Dur sebagai Pahlawan
Surya/Sutono
Suasana pengukuhan Gus Dur sebagai Pahlawan Rakyat, Senin (9/11/2015). 

TRIBUNNEWS.COM, JOMBANG - Sekitar 100 aktivis dan tokoh lintas agama di Jombang mengukuhkan keberadaan Presiden keempat RI Abdurrahman Wahid sebagai pahlawan Indonesia, Senin (9/11/2015) malam.

Meski tahun ini gelar pahlawan nasional belum secara resmi akan tersemat bagi KH Abdurrahman Wahid (Gus Dur).

Pengukuhan yang dilakukan dalam acara bertajuk 'Meneladani Pahlawan Meneguhkan Jombang sebagai Kota Toleransi',digelar di halaman Gereja GKI Jombang itu juga sekaligus memperingati Hari Pahlawan.

Acara diawali penyalaan lilin dan pembacaan doa secara bergantian oleh perwakilan lintas agama, yakni Pdt Puji dari Majelis Agung Gereja Kristen Jawi Wetan, Bhikku Nyana Virya Mahavihara Buddha Trowulan, Jenny pemuka Konghucu, Wisnu Subrata Aliran Kepercayaan, serta Gus Maghfuri mewakili Nahdlatul Ulama Jombang.

Dalam orasinya, H Suudi Yatmo, Ketua Lesbumi (Lembaga Seni dan Budaya Muslim Indonesia) NU Jombang menekankan pentingnya meneladani sosok bangsa ini.

Gus Dur, kata Suudi, dikenal individu rendah hati, sederhana dan jelas pemihakannya terhadap kelompok tertindas.

Menurut lelaki yang dekat dengan Gus Dur ini, sangat jarang pemimpin seperti itu saat ini.

Berita Rekomendasi

Komitmen Gus Dur terhadap kebebasan pers mendapat penekanan khusus dari refleksi Ketua PWI Jombang Yusuf Wibisono.

Konsistensi sikap Gus Dur terhadap keleluasaan pers tak perlu diragukan.

"Saat Tabloid Monitor di era Orde Baru dibreidel dan pimrednya Arwendo Atmowiloto dipenjara, Gus Dur maju melawan saat yang lain diam," tukas Yusuf.

Kemudian, sambung jurnalis media online ini, saat Gus Dur menjabat presiden, pembubaran Departemen Penerangan merupakan prioritasnya.

Lembaga ini merupakan alat pemerintah membungkam kemerdekaan pers.

Arif Gumantia, Ketua Majelis Sastra Madiun, menjelaskan 9 warisan nilai Gus Dur yang penting diteladani siapapun. Antara lain spiritualitas, kemanusiaan, pembebasan, keadilan, dan persaudaraan.

"Empat nilai lainnya adalah kesetaraan, kesatriaan, kesederhanaan, dan kearifan tradisi," tandas Arif Gumantia.

Halaman
12
Sumber: Surya
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas