Penyiar Senior RRI Samarinda Jadi Korban Penjabretan
Mariatul jadi korban penjabretan saat hendak menuju kantor RRI Samarinda di jalan M Yamin, untuk memulai siaran pagi pada program Pro 4 RRI
Editor: Eko Sutriyanto
Laporan Wartawan Tribunkaltim.co, Christoper D
TRIBUNNEWS.COM, SAMARINDA - Tindak kejahatan tak pandang bulu dan profesi. Nasib sial menimpa seorang penyiar senior Mariatul Qiftiah (42) di RRI Samarinda, yang menjadi korban penjambretan , Selasa (10/11/2015) subuh sekitar pukul 04.30 WITA.
Mariatul jadi korban penjabretan saat hendak menuju kantor RRI Samarinda di jalan M Yamin, untuk memulai siaran pagi pada program Pro 4 RRI mengenai pendidikan dan kebudayaan, pada pukul 05.00 wita.
"Hari ini memang jadwal saya untuk siaran pagi, jam 5 subuh sudah harus mulai siaran," tuturnya ketika ditemui di UGD RSUD AW Syahranie, Selasa (10/11/2015).
Namun, belum sempat sampai di kantor, ternyata korban telah dibuntuti oleh dua orang yang menggunakan kendaraan bermotor secara berboncengan, dengan tidak menyalakan lampu.
"Ternyata saya sudah diikuti sejak keluar dari Pemuda, tepat di depan tempat karaoke di jalan Cendrawasih, tas saya yang saya gantung di leher motor, diambil oleh jambret yang menggunakan motor matik warna putih," ungkapnya.
Tak ingin hanya pasrah dijambret, dirinya pun masih sempat untuk mengejar jambret tersebut, sambil terus berteriak minta tolong.
Namun, karena panik dan shock, Mariatul pun tidak kuat untuk melanjutkan pengejaran, dan akhirnya dirinya terjatuh dari motor tepat di depan taman Cerdas, jalan S Parman.
"Saya masih sempat kejar itu jambret, lalu beberapa pengguna kendaraan juga sempat ikut mengejar. Tapi, karena badan saya ini gemeteran habis dijambret, saya tidak lanjutkan pengejaran, dan ingin berhenti di jalan S Parman, mungkin karena kehilangan kendali motor, saya terjatuh," ucap wanita yang telah mengabdi selama 17 tahun di RRI.
Jambret pun berhasil membawa kabur berupa uang tunai sekitar Rp 400 ribu, surat-surat penting, ATM, kartu pegawai dan kartu identitas lainnya.
"Isi tas saya itu ada dompet, KTP, ATM, surat penting dan kartu lainnya, termasuk uang tunai," tambahnya.
Mariatul harus menjalani operasi untuk menyembuhkan kaki kirinya yang berlubang akibat jatuh dari motor.
Bagian kaki, tangan serta bagian kepala Mariatul pun harus memperoleh perawatan, karena terdapat sejumlah luka lecet.
Hingga kini kepolisian belum juga melakukan tindakan atas kejadian tersebut, karena masih menunggu kesembuhan korban untuk dapat melapor langsung.
"Anak saya sudah lapor polisi, sama polisi hanya dicatat saja, katanya sih saya sendiri harus melapor baru akan diproses," tuturnya. (*)