Sekarang Dengan RP 5000 Saja Anak Bisa Nabung di Bank
Juni Rif'at menjelaskan program SimPel merupakan salah satu upaya untuk mengedukasi para pelajar mengenai pengelolaan keuangan sejak dini.
Editor: Wahid Nurdin
Laporan wartawan Banjarmasin Post, Rahmadhani
TRIBUNNEWS.COM, BANJARMASIN - Meningkatkan minat dan menumbuhkan budaya menabung khususnya bagi para pelajar, Bank Kalsel menelurkan produk baru.
Produk tersebut adalah Simpanan Pelajar (SimPel) dan Simpanan Pelajar Bank Syariah (SimPel iB).
Direktur Utama Bank Kalsel Juni Rif'at menjelaskan program SimPel merupakan salah satu upaya untuk mengedukasi para pelajar mengenai pengelolaan keuangan sejak dini.
Sesuai namanya, SimPel menyasar para pelajar, mulai dari tingkat PAUD sampai tingkat SMA.
"Mulai Rp 5000 sudah bisa menabung. Jadi menabung itu adalah hal yang gampang," katanya dalam acara aktivasi simpanan pelajar di Gedung Mahligai Pancasila Banjarmasin Senin (9/11/2015) siang.
Siswa sendiri tak perlu repot datang ke bank, karena setiap Rabu pihak bank yang akan mendatangi ke sekolah-sekolah.
"Kenapa Rabu? Karena Rabu adalah singkatan dari gerakan menabung," kata dia.
Program SimPel sendiri, kata dia dijalankan oleh seuruh bank di Indonesia.
Program ini adalah amanah Otoritas Jasa Keuangan (OJK) untuk memperluas akses keuangan bagi kalangan pelajar sekaligus mengajarkan dan membiasakan pelajat mengelola keuangan sejak dini.
"Semua bank konvensional terlibat, tapi kita sebagai bank daerah sebagai motor di daerah. Jadi nanti pelajar bisa menabung di bank mana saja," jelasnya.
Tahun 2015 ini sendiri, pihaknya menargetkan sebayak 5000 pelajar sudah mengaktivasi SimPel.
Di tahun 2016, sebanyak 15.500 pelajar di seluruh Kalsel di targetkan sudah mengaktivasi baik SimPel maupun SimPel iB.
Penjabat Gubernur Kalsel Tarmizi Abdul Karim yang juga hadir dalam kegiatan tersebut sangat menyambut baik program ini.
"Ini gerakan luar biasa yang harus mita dukung penuh, agar pelajar kita sudah paham soal keuangan sejak dini," kata dia.
Hadir dalam acara tersebut, Kepala Kantor OJK Provinsi Kalimantan Selatan, Ahimsa, Direktur Pengembangan Inklusi Keuangan OJK Eko Ariantoro, serta perwakilan dari dunia perbankan di Kalsel.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.