Bangun Stasiun LRT, Pemkot Bogor Siapkan Rp 5 Miliar untuk Pembebasan Lahan di Tanah Baru
Pemerintah tengah menyiapkan pembangunan jalur LRT dari Jakarta hingga Kota Bogor
![Bangun Stasiun LRT, Pemkot Bogor Siapkan Rp 5 Miliar untuk Pembebasan Lahan di Tanah Baru](https://asset-2.tstatic.net/tribunnews/foto/bank/images/presiden-jokowi-groundbreaking-lrt_20150909_172326.jpg)
Seperti dikutip dari print.kompas.com, Rabu (28/10/2015), pemerintah menargetkan pembangunan jaringan LRT hingga Kota Bogor selesai pada Oktober 2018.
Koridor Cibubur-Bogor merupakan satu dari enam jalur LRT yang akan dibangun.
Koridor Cibubur-Bogor sepanjang 30-31 kilometer didukung empat stasiun, yakni Cibinong, Sentul Sirkuit, Sentul City, dan Baranangsiang.
Untuk mengoperasikan LRT di lintas Cibubur-Bogor dibutuhkan depo kereta untuk parkir dan perawatan kereta-kereta LRT.
Kepala Divisi Konstruksi Sipil dan Trackworks LRT Adhi Karya Agus Karianto seusai rapat koordinasi pembangunan LRT di Balai Kota Bogor, Selasa (27/10/2015), mengatakan, rel LRT akan melayang sampai ke Bogor dengan memanfaatkan lahan Jalan Tol Jagorawi.
Selain rel, diperlukan prasarana penunjang, yakni depo untuk perbaikan dan parkir kereta.
Kemungkinan, jumlah LRT yang akan beroperasi di lintas Jabodetabek mencapai 70 rangkaian.
Untuk itu, menurut rencana depo besar guna perbaikan akan dibangun di Bekasi Timur, Kota Bekasi.
Depo besar memerlukan lahan sampai 6 hektar untuk menampung 30-40 rangkaian LRT.
Depo lebih kecil akan dibangun di Cibubur, Cimanggis, Depok, atau Tanah Baru, Kota Bogor.
Pembangunan jaringan LRT diharapkan mengurangi beban lalu lintas mobil pribadi ke Ibu Kota melalui Jalan Tol Jagorawi atau pemakaian sepeda motor lewat jalan raya.
Selain itu, LRT juga diharapkan dapat memecah beban layanan KRL Commuter Line dari Stasiun Bogor yang setiap hari memberangkatkan sekitar 100.000 penumpang.
Menurut Satuan Lalu Lintas Kepolisian Resor Bogor Kota, kepadatan lalu lintas sudah memprihatinkan.
Di Kota Bogor yang berpenduduk 1,1 juta jiwa terdata 231.000 sepeda motor, 9.000 angkutan kota, 58.000 mobil penumpang, dan 12.000 mobil barang. (Vivi Febrianti)