Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Menyelamatkan Diri, Korban KM Wihan Sejahtera Ini Nekat Loncat dari Ketinggian 30 Meter

Peristiwa karamnya Kapal Motor (KM) Wihan Sejahtera menyisakan kisah dramatis yang sulit terlupakan bagi Fadli Adam (30).

Editor: Sugiyarto
zoom-in Menyelamatkan Diri, Korban KM Wihan Sejahtera Ini Nekat Loncat dari Ketinggian 30 Meter
POLAIR/BASARNAS/POLAIR/BASARNAS
Petugas mengevakuasi korban dari Kapal Motor (KM) Wihan Sejahtera yang tenggelam di Teluk Lamong, Surabaya, Senin (16/11/2015). Kapal sarat penumpang tersebut diduga mengalami kebocoran karena menabrak karang yang mengakibatkan kapal oleng lalu tenggelam. TRIBUNNEWS/POLAIR/BASARNAS 

Akibat kejadian itu, kedua kakinya mengalami dislokasi pada sendi pergelangan sehingga tidak bisa digerakkan.

Sementara para penumpang yang lainnya memilih bergelantungan di perut kapal dengan tali.

Untungnya Rambo memakai pelampung sehingga ia terapung di laut hingga diselamatkan petugas.

Rambo tidak pernah berpikir apa yang akan terjadi jika ia tidak mengenakan pelampung.

Pasalnya, ia sempat terapung tanpa bisa menggerakan kaki. Akhirnya, Rambo segera diselamatkan tiga petugas. Ia lantas ditarik naik ke perahu kecil.

Rambo sempat menunggu di tengah ombang-ambing laut Teluk Lamong selama dua jam bersama para petugas penyelamat.

Petugas tidak langsung membawanya ke daratan lantaran masih menunggu evakuasi korban lain. Rambo pun berjuang keras menahan sakit di kedua kakinya.

BERITA REKOMENDASI

Setelah sekitar dua jam berlalu, Rambo langsung dibawa ke daratan.

Ia segera dilarikan ke Rumah Sakit (RS) Port Health Center (PHC) yang berjarak sekitar 1 Km dari Pelabuhan Tanjung Perak. Di RS PHC, perawat lekas membawanya ke ruang Intalasi Gawat Darurat (IGD).

Kaki kanannya diperban dan ditopang dua bilah kayu di bagian kiri dan kanan.

Sedangkan kaki kirinya tidak diperban. Namun terlihat benjolan atau bengkak akibat ia lompat saat menyelamatkan diri.

Rambo menolak melakukan operasi di Surabaya. Ia lebih memilih menyembuhkan sakitnya di kampung halamannya di Ende, Kelurahan Rukun Lima, Jl Gajahmada, Ujung Aspal.


Apalagi, Rambo tidak memiliki uang untuk membayar operasi. Sekalipun sudah ada bantuan, ia tetap memilih pergi dari Surabaya.

“Biarlah saya pulang besok. Biar disembuhkan secara tradisional di kampung halaman,” tegasnya.

Halaman
123
Sumber: Surya
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas