Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Menyelamatkan Diri, Korban KM Wihan Sejahtera Ini Nekat Loncat dari Ketinggian 30 Meter

Peristiwa karamnya Kapal Motor (KM) Wihan Sejahtera menyisakan kisah dramatis yang sulit terlupakan bagi Fadli Adam (30).

Editor: Sugiyarto
zoom-in Menyelamatkan Diri, Korban KM Wihan Sejahtera Ini Nekat Loncat dari Ketinggian 30 Meter
POLAIR/BASARNAS/POLAIR/BASARNAS
Petugas mengevakuasi korban dari Kapal Motor (KM) Wihan Sejahtera yang tenggelam di Teluk Lamong, Surabaya, Senin (16/11/2015). Kapal sarat penumpang tersebut diduga mengalami kebocoran karena menabrak karang yang mengakibatkan kapal oleng lalu tenggelam. TRIBUNNEWS/POLAIR/BASARNAS 

Rencananya, Rambo pulang ke Ende naik pesawat terbang pada Rabu pagi (18/11/2015) sekitar pukul 10.00 wib.

Ia ditemani seorang saudaranya berangkat dari Bandara Internasional Juanda.

Tidak banyak yang ia bawa pulang karena barang-barangnya telah hilang bersama tenggelamnya kapal.

“Ya pakai kursi roda pulang ke kampung halaman,” tambahnya.

Ketika ditemui di RS PHC, Rambo tidak sendirian di ruang perawatan. Ada bibinya, Saudah (45) yang menemani Rambo. Saudah, yang akrab dipanggil Mama Leman tampak lemas. Matanya terlihat merah.

Saudah mengaku keempat keponakannya menjadi korban tenggelamnya KM Wihan Sejahtera.

Dari penuturannya, tiga keponakannya selamat, sedangkan yang mengalami luka hanya Rambo.

BERITA REKOMENDASI

Ketiga keponakannya berada di hotel dan segera pulang dalam waktu dekat.

Setiap kali ke Surabaya, Rambo selalu mampir ke rumah bibinya di kawasan Bambu Ijo, Kandangan, Kota Surabaya.

Sepanjang hidupnya, Saudah mengaku baru kali ini mengalami kejadian seperti ini.

Perempuan yang telah tinggal selama 30 tahun di Surabaya itu berharap kejadian serupa tidak terulang kembali.

“Kejadian ini mengagetkan saya. Saat itu saya dihubungi saudara dari Flores dan saya langsung datang ke RS ini,” kata Saudah.


Pekerjaannya sebagai sopir membuat Rambo kerap datang ke Surabaya.

Dalam sebulan, bisa sampai empat kali pergi dan pulang dari Ende ke Surabaya.

Pasca kejadian, Rambo belum bisa memikirkan apakah tetap bekerja sebagai sopir atau mencari pekerjaan lainnya.

Untuk sementara waktu, ia ingin bertemu keluarga dan menyembuhkan lukanya dulu.

Sumber: Surya
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas